Harunya Suasana di Kamar Operasi saat Korban Gempa Melahirkan Bayi Kembar Laki-laki
Bayi laki-laki kembar dua dari pasangan korban gempa Pidie Jaya (Pijay), Bahtiar dan Nurul Aini SKM, Sabtu (10/12/2016) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Penulis: Eddy Fitriady
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Eddy Fitriady
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Bayi laki-laki kembar dua dari pasangan korban gempa Pidie Jaya (Pijay), Bahtiar dan Nurul Aini SKM, Sabtu (10/12/2016) sekitar pukul 01.00 dini hari lahir di Rumah Sakit dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kedua bayi lahir prematur dengan bobot masing-masing 2,3 kg melalui operasi sesar.
Orang tua bayi tersebut, Bahtiar dan Nurul Aini merupakan warga Ulee Gle Pidie Jaya, yang menjadi korban gempa pada 7 Desember lalu.
Sang ibu, Nurul Aini adalah perawat di Puskesmas Kutakrueng, Pidie Jaya.
Dr dr Andalas SpOG yang memimpin operasi sesar tersebut kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Sabtu (10/12/2016) mengatakan, Nurul Aini seharusnya melakukan persalinan pada Januari 2017.
Namun dampak gempa menyebabkan pasien stres sehingga ketuban pecah lebih awal.
"Kami harus melakukan operasi emergensi pada pukul 1 pagi. Kedua kepala bayi saling berhimpitan karena ingin keluar bersamaan, sehingga ibu sangat kesakitan," ujar Andalas, seraya menyebut pihaknya lalu membius pasien dan melakukan operasi sesar yang selesai dalam 30 menit.
Dr Andalas mengatakan, suasana di ruang operasi sangat mengharukan.
"Si ibu sangat terharu karena mengenang temannya yang hamil 8 bulan, menjadi korban gempa 7 Desember lalu," ujar spesialis kandungan itu.
Kepada si ibu, Dr Andalas pun mendoakan kedua putra kembarnya kelak menjadi calon dokter ahli bedah dan ahli gempa.
"Suasana di kamar operasi sangat mengharukan, baik bagi pasien maupun dokter yang menanganinya," kata dia.