Pendeta Dr Melly Kolimon Minta Warga Jangan Terprovokasi
Semua pihak tidak memberi pernyataan-pernyataan lewat media sosial yang menyulut masalah baru atau provokatif
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang,Oby Lewanmeru
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Anggota DPRD NTT asal Kabupaten Sabu Raijua, Welem Kale menyesalkan peristiwa di SDN Seba.
Welem menyampaikan hal itu kepada Pos Kupang, Selasa (13/12/2016).
Menurut Welem, kasus yang terjadi di salah satu di SD di Sabu Raijua sangat disesalkan.
"Saya sangat kesal kalau ada peristiwa semacam itu. Saya minta warga di Sabu Raijua agar tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan berbagai isu yang tidak benar," kata Welem.
Dia juga mengharapkan, semua pihak tidak memberi pernyataan-pernyataan lewat media sosial yang menyulut masalah baru atau provokatif.
Ketua Sinode GMIT, Pdt Dr. Melly Kolimon mengecam aksi brutal orang tak dikenal terhadap para siswa SDN 1 Seba, Sabu Raijua.
Perbuatan itu membuat tujuh siswa SD harus dirawat di Puskesmas Sea karena mengalami luka robek di bagian tubuh mereka.
"Kami mengecam dengan keras penyerangan terhadap anak-anak di lingkungan sekolah pada jam belajar di Seba Pulau Sabu, NTT," katanya.
Dikatakannya, kekerasan terhadap anak adalah kekerasan terhadap kemanusiaan dan minta pemerintah dan pihak keamanan bekerja dengan sungguh-sungguh mengungkap pelaku, tindakan penyerangan, dan motivasinya.
"Kami juga mohon jemaat/masyarakat tidak terprovokasi," tulis Pdt Dr Merry Kolimon
Pdt Merry Kminta agar umat lintas beragama di Sabu saling menjaga untuk memelihara kerukunan dan bersama-sama bersuara menuntut keadilan bagi anak-anak kita.
"Mari kita jaga Pulau Sabu dan NTT sebagai rumah bersama. Kita tolak tegas semua tindakan memprovokasi dengan cara tidak membiarkan diri terprovokasi. Kami himbau tokoh2 agama saling berkoordinasi untuk memastikan kita merawat toleransi dan kerukunan," jelasnya.