Setelah mencoba sendiri Dedi baru menyadari alasan banyak wisatawan datang ke desa itu untuk mendaki Gunung Parang melalui via ferrata.

Sesuai informasi yang dihimpun, tidak hanya wisatawan lokal, mancanegara pun banyak yang datang ke kawasan itu.

Melihat kondisi tersebut, Dedi mengkritisi warga sekitar Gunung Parang yang tidak kreatif membuka usaha di tengah tingginya kunjungan wisatawan ke gunung itu.

Usaha makanan, minuman dan penginapan diprediksi Dedi bisa menjajikan perekonomian di kawasan tersebut.

"Kasihan juga yang pendaki di sini pasti susah cari makan karena di sini warganya tidak ada satu pun yang membuka warung makan. Harus kreatif dong orang sininya. Jangan dulu buka penginapan, rumah makan saja dulu," pesan Dedi.

Mulyana sang pemandu mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan uang untuk mengembangkan kawasan itu menjadi lebih menarik.

"Rencananya memang seperti itu, membuka rumah makan dan saung bambu seperti vila untuk orang bisa menginap di sini. Uangnya belum terkumpul pak, masih proses," kata Maulana.