Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polres Sleman Petakan Geng Yang Sering Berkonflik

Kasus kekerasan di jalan atau klitih kembali marak terjadi dan cukup meresahkan masyarakat.

Editor: Sanusi
zoom-in Polres Sleman Petakan Geng Yang Sering Berkonflik
Dok Tribunnews
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kasus kekerasan di jalan atau klitih kembali marak terjadi dan cukup meresahkan masyarakat.

Terbaru seorang siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta meninggal akibat klitih di wilayah Bantul.

Klitih adalah salah satu bentuk anarkisme remaja yang sekarang sedang marak di Yogyakarta dan identik dengan segerombolan para remaja yang ingin melukai atau melumpuhkan lawannya dengan kekerasan.

Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Sepuh Siregar mengatakan agar hal serupa tidak terjadi ke depan terutama di wilayah Sleman pihaknya akan menggalakkan tindakan preventif kepada anak-anak sekolah yang nongkrong tidak jelas.

"Dari beberapa kejadian yang sudah ada,sebelum terjadi gesekan kita sudah lakukan pencegahan. Sasarannya adalah anak-anak yang sedang kumpul kita geledah kalau kita temukan senjata tajamnya langsung kita amankan," ujar Sepuh Rabu (14/12/2016).

Di wilayah Sleman sendiri aksi klitih masih beberapa kali terjadi dalam sebulan belakangan, terbaru Minggu (11/12/2016) di wilayah Gamping 4 orang remaja ditembak menggunakan airsoft gun.

Sepuh menambahkan bahwa pihaknya sudah memetakan kelompok per kelompok terutama yang rawan terjadi bentrokan dan memiliki riawayat konflik sehingga melakukan tindakan preventif dengan berusaha menjauhkan mereka.

Berita Rekomendasi

Karenanya dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan adalah penyerangan yang melibatkan kelompok kecil hal ini yang terus diantisipasi dengan menggalakkan patroli rutin.

Yang pasti pihaknya akan menindak tegas siapapun pelaku yang berani melakukan klitih tersebut.

"Terhadap mereka (yang tertangkap patroli membawa senjata tajam) kita kenakan UU darurat tentang kepemilkan sajam. Sesuai arahan Kapolres kita utamakan mencegah datipada penindakan, sebelum mereka bertindak kita razia dulu," ujarnya.

Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo meminta agar pihak kepolisian menindak tegas pelaku klithih untuk memberikan efek jera sehingga tidak mengulagi perbuatannya lagi.

Namun begitu ia memahami bahwa proses hukum bagi pelaku di bawah umur memang memiliki mekanisme sendiri namun hukum harus ditegakkan.

Di Sleman sendiri sudah ada Pengadilan Anak yang dapat mengurusi kasus kriminal oleh pelaku di bawah umur.

Sementara guna menekan aksi klithih yang disebabkan oleh kenakalan remaja dia akan memaksimalkan kembali peran guru bimbingan konseling di sekolah-sekolah.

"Saya akan bertemu dengan guru-guru untuk memberi pengarahan bagaimana kita harus memberi perhatian pada anak-anak," ujarnya.

Selain itu yang menurutnya tak kalah penting adalah pemberantasan miras yang merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang bisa menyebabkan tindak kekerasan.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas