Wapres Jusuf Kalla Kasih Nama Dua Bayi Baru Lahir di Banyuwangi
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan nama dua anak warga yang baru lahir saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Haorrahman
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan nama kepada dua anak warga yang baru lahir saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Dua pria yang sedang mengurus pembuatan akta lahir anak ini meminta JK, untuk berkenan memberikan nama anak-anak mereka di Festival Pelayanan Publik yang digelar Pemkab Banyuwangi.
"Untuk anak yang laki-laki, saya beri nama Muhammad Ali. Sementara yang perempuan, saya kasih nama Siti Aisyah," ungkap JK di lokasi, Kamis (15/12/2016).
Tidak sampai 15 menit, akta lahir atas nama Siti Aisyah dan Muhammad Ali tercetak. Banyuwangi telah memiliki program pengurusan akta lahir kilat yang diberi nama Lahir Procot, Pulang Bawa Akta.
Program ini merupakan inovasi Pemkab Banyuwangi dalam pembuatan akta kelahiran bagi warga dalam waktu yang super cepat.
Keluarga tinggal menyerahkan nama bayi, surat nikah, dan kartu keluarga kepada penyedia layanan kesehatan setelah anak mereka lahir. Dalam waktu sehari, akta akan diterbitkan.
Mohamad Satori, warga Dusun Secang, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, sangat senang mendapatkan nama dari Wapres JK untuk putri keduanya yang lahir pada Rabu (14/12/2016).
“Alhamdulillah, senang banget diberi nama oleh Pak JK. Siti Aisyah nama yang bagus dan akan saya pakai. Namanya juga sama dengan nama yang telah saya siapkan ada Aisyahnya. Ini benar-benar kejutan buat saya. Semoga anak saya bisa sukses seperti Pak JK,” kata Satori.
Hal yang sama diungkapkan pasangan Samsul Masruhan dan Nur Kamilah, warga Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat. Samsul sangat gembira mendapat nama dari Wapres JK untuk putranya.
“Alhamdulillah, anak saya dinamai langsung sama Pak JK. Tidak menyangka sama sekali, semoga nama ini membawa berkah,” kata Samsul yang anaknya diberi nama Muhammad Ali.
JK mengatakan sejumlah program yang digagas Pemkab Banyuwangi mencontohkan efisiensi dan keterbukaan sebuah pemerintahan daerah dan dapat memajukan suatu daerah.
"Yang tadi ditunjukkan itu mencontohkan efisiensi dan keterbukaan. Selain bisa mengurangi korupsi, bisa mendekatkan kita pada warga," kata JK.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan sejak diluncurkan tahun 2013 hingga saat ini telah ada 35.000 akta lahir yang telah diterbitkan.
"Sekarang program lahir bawa akta semakin lengkap saja. Kalau dulu bayi hanya mendapatkan Kartu Keluarga (KK) dan akta kelahiran, mulai November 2016 ditambah lagi kartu indentitas anak (KIA)," kata Anas.
Fungsi KIA adalah untuk memberikan akses pelayanan publik bagi anak. Contohnya untuk pembelian tiket kereta api dan pengurusan kesehatan.
Selama dua hari terakhir Banyuwangi menggelar Festival Pelayanan Publik yang menampilkan beragam program inovasi publik yang telah digagas Pemkab Banyuwangi selama ini.
Program-program tersebut di antaranya Smart Kampung, Lahir Procot Pulang Bawa Akta, Siswa Asuh Sebaya, Transparansi Pengelolaan Anggaran Keuangan Daerah, Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), e-village budgeting dan monitoring.