Kapten Pnb JH Saragih Tinggalkan Dua Anak Masih Balita
Almarhum Kapten Pnb, Jan Hotlan Parlin Saragih, korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU meninggalkan dua orang anak.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan,Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Almarhum Kapten Pnb, Jan Hotlan Parlin Saragih, korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU meninggalkan dua orang anak. Keduanya laki-laki, berusia 4 tahun dan 2 tahun.
"Yang paling besar namanya Imanuel Saragih. Dia umur empat tahun. Kalau adiknya, Gabriel Saragih, ini yang umur dua tahun," kata sepupu korban, Hesti Sipayung di Hangar Lanud Soewondo, Senin (19/12/2016).
Menurut Hesti, istri korban bernama Hotriani Kristina boru Purba merupakan anggota Polri berpangkat Brigadir Kepala (Bripka). Saat ini, Kristiani masih aktif berdinas di Polres Malang.
"Istrinya ikut dalam pesawat saat terbang dari Malang tadi. Untuk pemakaman, ini masih dirembukkan," kata Hesti.
Di Hangar Lanud Soewondo, kesedihan begitu sangat terasa. Keluarga korban yang datang ke Lanud Soewondo menangis sejadi-jadinya termasuk ibu korban Ulpeinim boru Purba.
Pantauan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), peti jenazah korban diletakkan di tengah hangar. Jajaran TNI AU Lanud Soewondo tampak bersiap melepas keberangkatan jenazah korban.
Sebagaimana diketahui, Kapten Pnb, Jan Hotlan Parlin Saragih merupakan satu dari 13 korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik TNI AU.
Pesawat yang ditumpangi JH Saragih jatuh tepat di Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya.
Awalnya, pesawat yang terbang dari Timika menuju Wamena ini hendak mengantarkan sembako dan 12 ton semen guna pembangunan.
Diduga masalah angin, pesawat oleng dan menghantam kawasan pegunungan. (ray/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.