Rektor Batalkan Rencana Parkir Berbayar di UIN Alauddin
Kebijakan parkir berbayar di area Univeristas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya batal diterapkan.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kebijakan parkir berbayar di area Univeristas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya batal diterapkan.
Demikian disampaikan langsung Rektor UIN Alauddin, Prof Musafir Pababbri, di depan ratusan mahasiswa yang sebelumnya berunjuk rasa di rektorat.
"Kami tak akan berlakukan parkir berbayar tapi setelah ini mahasiswa harus menjaga semua kendaraan di kampus agar tak ada lagi yang kecurian," kata Musafir disambut sorakan ratusan mahasiswa.
Musafir dan perwakilan mahasiswa juga menandatangani surat peryataan pembatalan penerapan autoparking di UIN Alauddin.
Sebelumnya ratusan mahasiswa turun melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di kampus II UIN Samata, Kabupaten Gowa, Senin (19/12/2016).
Aksi mereka dimulai dari depan fakultas masing-masing menuju rektorat.
Mereka menilai jika kebijakan birokrasi yang menetapkan sistem parkir berbayar sama saja dengan orientasi ke bisnis. Dimana mahasiswa menjadi korban.
Jika diberlakukan, setiap mahasiswa yang menggunakan motor dikenakan Rp 1000 setiap hari dan mobil Rp 2.000.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.