Investasi Proyek Gas di Bojonegoro Tembus Rp 33,675 Triliun
proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan menelan dana sekitar 2,5 miliar dollar Amerika. Itu berarti sekitar Rp 33,675 triliun.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Senior Project Manager Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), Firman Arif menyebut, proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan menelan dana sekitar 2,5 miliar dollar Amerika.
Itu berarti sekitar Rp 33,675 triliun.
"Dana itu untuk tiga tahap, yakni, persiapan, pembangunan jalur gas, dan pemboran," ujar Arif kepada awak media di acara Lokakarya Media PEPC , Selasa (20/12/2016).
Untuk tahap persiapan yang telah dimulai sejak 2015, pihak PEPC telah melakukan tapak (sumur) pengeboran dan pembangunan jalan.
Menurut Arif, pihak Pertamina menggandeng ExxonMobile untuk melakukan proyek gas JTB yang berada di Kecamatan Tambakrejo.
Di Bojonegoro, tidak sekali ini pihak pertamina menggandeng perusahaan gas raksasa asal Amerika itu, saat ini, ExxonMobile dipercaya menjadi operator eksploitasi minyak di Blok Cepu.
Arif menambahkan, proyek gas JTB di Bononegoro merupakan kelanjutan dari proyek gas sebelumnya, yakni di Kalimantan Timur dan Aceh.
Menurutnya, cadangan gas di Bojonegoro saat ini terbesar di Indonesia, yakni masima bisa dieksploitasi hingga 2020 hingga 2035.
"Proyek ini bisa memproduksi 172 mmcfd (million cubic feet per day) sampai 2035, setlah itu aan berkurang 20 persen," ungkapnya.
Pihak PEPC nantinya menjual gas tersebut kepada perusahaan listrik negara, pabrik pupuk, maupun petrochemical.
Khususnya perusahaan milik negara. Namun, Arif belum bisa menyebutkan harga gas yang aan dijual.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.