Razia Tempat Kos di Blitar, Ditemukan Sekamar Dua Laki Satu Cewek
Saat petugas gabungan itu datang, kondisi rumah kos itu sepi dan pintu kamarnya tertutup rapat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Para pengusaha rumah kos-kosan di Kota Blitar harus memplototi para penghuninya.
Sebab, berulangkali ditemukan pasangan bukan suami istri tinggal sekamar saat dilakukan razia petugas gabungan.
Seperti razia yang dilakukan petugas Satpol PP, Kodim 0808 dan Polres Blitar Kota, Selasa (20/12) siang.
Razia yang berlangsung pada siang bolong itu, petugas mendatangi beberapa rumah kos dan salah satunya di jalan Nias, Kelurahan/Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.
Itu terdiri dari banyak kamar yang berderet, dengan dikenal harganya per bulan cukup mahal di Kota Blitar.
Selain kamarnya ber-AC, juga dikenal kos-kosan para cewek berduit karena banyak yang membawa mobil.
Saat petugas gabungan itu datang, kondisi rumah kos itu sepi dan pintu kamarnya tertutup rapat.
Namun, petugas yakin, kalau para penghuninya lagi di dalam kamar karena sandal dan sepatunya terlihat di depan pintu.
Oleh petugas, pintu kamar kos diketuk satu per satu. Namun, rata-rata para penghuninya tak juga membukakan pintu kamarnya, hingga petugas memanggil-manggil dan bahkan sampai memanjat unntuk mengintip dari balik ventilasi.
Seperti saat mengetuk kamar yang ada di deret tengah, petugas sampai menunggu lama. Bahkan, petugas sampai menyebutkan identitas dan tujuannya.
"Kami sedang melakukan razia gabungan, dari kepolisian, Satpol, TNI dan Dinas Kependudukan, hanya akan mengecek KTP. Tak ada maksud lain sehingga tolong dibuka pintunya," teriak petugas.
Begitu disebutkan tujuannya, tak lama kemudian, seorang cewek cantik yang diperkirakan berusia 23 tahun, keluar dari kamarnya.
Di saat cewek berambut pirang dengan hanya mengenakan daster itu menemui petugas, petugas lainnya masuk ke dalam kamar.
Begitu masuk ke dalam kamar, petugas kaget karena gadis itu tak sendirian di kamarnya melainkan ada dua laki-laki yang usianya diperkirakan sekitar 29 tahun dan 23 tahun.
Akhirnya, mereka didata identitasnya dan diketahui gadis itu berasal dari Kabupaten Blitar sendiri atau rumahnya hanya berjarak sekitar 5 km dari tempat kosnya tersebut.
Sementara, kedua laki-laki itu alamatnya berbeda. Yakni, satu pria berusia 29 tahun itu diketahui asal Jl Ciliwung, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, sedang satunya lagi diketahui tetangganya gadis tersebut.
Ditanya soal keberadaan kedua pria di dalam kamar kosnya, dengan kondisi pintu kamarnya tertutup, gadis itu mengaku, mereka itu hanya teman saja dan sedang mampir sewaktu bekerja.
Katanya, laki-laki bekerja sebagai sales. "Saya ini hanya sales, dan mampir ke sini," tutur pria berusia 29 tahun, yang rambutnya pendek dan pirang.
Tak cukup hanya didata identitasnya, namun ketiganya dilakukan tes urine. Di rumah kos itu, selain ditemukan satu cewek dua laki-lak berada sekamar, petugas juga menemukan sembilan pasangan yang diketahui bukan suami istri.
Namun, saat dirazia itu, mereka berada sekamar dengan pasangannya masing-masing. Rata-rata saat diketuk pintu kamar kosnya, mereka tak segera membukakannya.
Selanjutnya, mereka semua dites urine dan didata identitas. Seetelah itu, mereka dibawa ke kantor Satpol PP.
"Hasil tes urine-nya, semuanya negatif. Namun demikian, semua KTP mereka (21 KTP), kami tahan. Nanti, saat mengambil KTP itu, mereka harus membawa surat keterangan dari kepala desanya masing-masing, yang intinya buat persyaratan mengambil KTP di Satpol PP," kata Harianto, Kasatpol PP Kota Blitar.
Begitu juga, lanjut dia, pihak Pemkot Blitar akan memerintahkan dinas kependudukan agar tak menerbitkan KTP mereka dengan berbagai alasan, miisalnya hilang.
Tujuannya, supaya mereka mengambil KTP-nya dengan persyaratan tersebut.(fiq)