Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PD Pasar Bentuk Sistem untuk Pasar Aman Bahan Berbahaya

PD Pasar Bermartabat akan menindaklanjuti program BPOM untuk menjadikan Pasar Cihapit sebagai pasar aman untuk makanan dan minuman dari zat berbahaya.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in PD Pasar Bentuk Sistem untuk Pasar Aman Bahan Berbahaya
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Petugas BPOM menunjukkan hasil pengujian terhadap sampel makanan di Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (21/12/2016). Petugas menemukan bahan makanan mengandung formalin, boraks, dan rhodamin B pada makanan yang menjadi sampel. TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Perusahaan Daerah Pasar Bermartabat akan menindaklanjuti program Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mencanangkan Pasar Cihapit sebagai pasar aman dari bahan berbahaya.

Tak hanya Pasar Cihapit, 38 pasar di Kota Bandung juga diproyeksikan menjadi pasar aman dari bahan berbahaya dalam makanan dan minuman yang dijual.

“Kami bikin sistem, kalau sistem sudah mapan, dan sudah ada pembelajaran baru digandakan, jangan prematur dulu. Jangan sampai jadi masalah, karena harga yang biasanya Rp 10 ribu jadi mahal,” kata
Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Ervan Maksum, di Pasar Cihapit, Bandung, Rabu (21/12/2016).

PD Pasar Bermartabat sangat mendukung penuh program BPOM tersebut. Menurut Ervan, program tersebut jangan sampai mengundang reaksi semata. Apalagi di Pasar Cihapit masih ditemukan
makanan yang mengandung bahan berbahaya.

“Yang tadinya proaktif sekarang harus jadi preventif. Dampaknya, makanan berbahaya memang bukan hari ini, tapi akumulasinya,” kata Ervan.

Ervan mengaku, salah satu sistem yang dibangun, yaitu perlunya standarisasi produk makanan yang bisa dijual ke pasar. Pedagang akan lebih mudah menjual produk makanannya jika ada standarisasi.

Berita Rekomendasi

“Produk yang masuk ke pasar itu harus ada sistem terutama mengatur makanan impor,” Ervan menambahkan.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas