Aparat Bongkar Tenda Pendukung dan Penolak Pabrik Semen di Depan Kantor Gubernur Jateng
Tenda yang didirikan para pendukung dan penolak pabrik semen di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (23/12/2016) dibongkar paksa.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tenda yang didirikan para pendukung pabrik semen di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (23/12/2016), hanya bertahan beberapa jam.
Petugas keamanan sudah meminta peserta aksi merobohkan tenda yang rencananya akan dipakai menginap sampai Gubernur Ganjar memberi izin baru pengoperasian pabrik semen.
Koordinator Aksi Laskar Brotoseno, Wahyudi, mengaku aparat tak mengizinkan dengan alasan di lokasi yang sama ada pendirian tenda dari pihak penolak pabrik semen.
"Pihak tolak semen diiizinkan mendirikan tenda berhari-hari, kami yang baru beberapa jam kenapa diminta bongkar?" ungkap Wahyudi saat dikonfirmasi tentang tindakan petugas.
Setelah berdiskusi dengan pihak aparat, ternyata petugas juga memutuskan akan membongkar tenda milik peserta penolak pabrik semen di Rembang.
Jelang salat Jumat, tenda milik penolak pabrik dibongkar oleh petugas kepolisian dan Satpol PP Pemerintah Kota Semarang, karena pihak penolak pabrik tak mau membongkar sendiri.
Wahyudi mengaku aparat sempat mengajak bernegosiasi pihaknya dan koordinator lapangan Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng. Kedua pihak sepakat tak akan memasang tenda.
"Ternyata pihak JMPKK menyalahi janjinya tetap memasang tenda. Kami pun memprotes dan pada akhirnya Pemkot Semarang bertindak adil dengan membongkar tenda kedua belah pihak," jelas dia.
Ia menambahkan, Laskar Brotoseno akan kembali lagi menggelar aksi lebih besar untuk memastikan pendirian pabrik semen di Rembang berlanjut.
"Kami tidak akan berhenti hingga tuntutan kami dipenuhi," tegas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.