Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KAMMI Pontianak Galang Dana Kemanusiaan untuk Warga Aleppo

Belasan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pontianak melakukan penggalangan dana bagi korban Aleppo.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in KAMMI Pontianak Galang Dana Kemanusiaan untuk Warga Aleppo
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Aktivis KAMMI Pontianak saat menggelar aksi penggalangan dana kemanusiaan bagi warga Aleppo, di bundaran Monumen Sebelas Digulis, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Jumat (23/12/2016) sekitar pukul 16.39 WIB. TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Belasan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pontianak melakukan penggalangan dana bagi korban Aleppo di kawasan bundaran Monumen Sebelas Digulis, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Jumat (23/12/2016) sekitar pukul 16.39 WIB.

Sekjen KAMMI Pengurus Daerah Pontianak, Nircho Dwi Anggoro mengungkapkan, aksi penggalangan dana ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas erhadap kondisi terkini di Aleppo.

"Ini bentuk solidaritas kemanusiaan, dari KAMMI Pontianak bersama warga Pontianak. Hari ini kami adakan hanya satu titik, yakni di kawasan bundaran Digulis saja," kata Nircho, koordinator aksi disela-sela penggalangan dana kepada para pengendara.

Penggalangan dana untuk korban Aleppo ini menurutnya sudah kali kedua digelar KAMMI Pontianak. Sebelumnya pada pekan lalu pihaknya juga telah menggelar aksi penggalangan dana serupa.

Nircho mengaku, sebelum menggelar aksi penggalangan dana tersebut, pihaknya telah mengurus perizinan kepada pihak terkait, terutama kepada kepolisian.

"Setelah ini, dana yang terkumpul kami tampung di satu rekening Pengurus KAMMI Daerah Pontianak, dan kemudian ditransfer ke chapter-chapter yang ada di Aleppo, Suriah," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Kondisi terkini di Aleppo, Suriah menurutnya saat ini sedang terjadi pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota tersebut.

"Lebih dari 25 ribu orang atau bahkan hingga ratusan ribu orang telah dibantai habis-habisan, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak kecil, dan kebanyakan kaum perempuan diperkosa. Ini menurut kami tragedi pembantaian kemanusiaan terbesar setelah Perang Dunia II, ini bisa dibilang tindakan yang tidak manusiawi terhadap rakyat Aleppo, Suriah," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas