Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak 2012, Jembatan Cisomang Sudah Bergeser

Jembatan Cisomang dibangun berbarengan dengan pembangunan Tol Cipularang pada medio 2004.

Editor: Sanusi
zoom-in Sejak 2012, Jembatan Cisomang Sudah Bergeser
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Petugas melakukan persiapan perbaikan jembatan Cisomang, Jalan Tol Purbaleunyi, Jumat (23/12/2016). Menyusul diperolehnya informasi tentang bergesernya tiang jembatan tersebut, dilakukan pengalihan sementara kendaraan golongan II sampai V dari Km 75+200 s.d Km 121+400 (Jembatan Cisomang) Jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang. TRIBUN JABAR/ZELPHI 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Direktur Jembatan Dirjen Bina Marga Kemenpu-Pera, Heddy Rahadian, mengatakan Jembatan Cisomang dibangun berbarengan dengan pembangunan Tol Cipularang pada medio 2004.

Ia mengatakan, pergerakan tanah yang menyebabkan pergeseran Jembatan Cisomang ini sudah mereka pantau sejak 2012.

"Saat itu pergeseran jembatannya sudah sepanjang 25 sentimeter. Sekarang ini yang bermasalah pada pilar jembatan nomor P1, P2 dan P3. Penanganan permanen dengan cara borepiled akan mulai dilakukan pada 3 Januari, dimulai dengan memobilisasi alat berat," ujar Heddy.

Jembatan Cisomang, menurut Heddy, bisa dikategorikan sebagai jembatan khusus. "Usia jembatan khusus ini bisa sekitar 100 tahun. Jembatan khusus juga dirancang untuk bisa menampung beban hingga 45 ton."

Hasil penelitian kondisi jembatan oleh Balai Jembatan Pusjatan 2016, ujarnya, menyebutkan terdapat indikasi kemiringan pilar arah memanjang ke Jakarta yaitu pada P1, P2 dan P3 dengan nilai bervariasi antara 6,1 sentimeter hingga 57,02 sentimeter pada geometrik pilar jembatan. Untuk deformasi lateral terbesar, kata dia, terjadi pada P2, yakni 57,02 sentimeter.

"Untuk elevasi permukaan jembatan terjadi beda tinggi pada bentang antara P2 dan P3 sebesar 10 sentimeter hingga 32 sentimeter. Adapun nilai frekuensi aktual pada 2012 dan 2016 diperolah nilai frekuensi aktual tetap yaitu sebesar 3.42 hz, artinya tidak ada perubahan perilaku getaran pada jembatan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga Jabar, M Guntoro, mengatakan, sekalipun pergeseran fondasi pilar jembatan masih di angka 50 sentimeter, pergeseran ini berbahaya.

Berita Rekomendasi

Pergeseran ini ektrem karena jembatan berada di ketinggian 40 meter dan membentang sejauh 253 meter. Menurut Guntoro, pergeseran 40 sentimeter saja sudah berbahaya.

"Dikhawatirkan bisa jebol karena selain ada pergerakan tanah juga ada beban dari kendaraan," kata Guntoro di Gedung Sate, Jumat (23/12).(men)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas