Pelaku Pembunuhan Ini Berbicara Usai Gunakan Baju Baru
Mahmudi mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena cemburu karena korban disebutnya selingkuh dengan lelaki lain
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Mahmudi hanya banyak diam saat ditanya perihal pembunuhan yang dilakukannya.
Entah karena tidak mau lagi mengingat kejadian pada Jum'at malam itu atau memang berlagak seperti orang gila, Mahmudi tetap diam saat ditanya Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto, Rabu (28/12/2016).
Mahmudi ditangkap Sat Opsnal Reskrim Polresta Pekanbaru, Senin (26/12/2016) malam di daerah Bakauheni, Lampung.
Setelah polisi mendalami peristiwa temuan jasad perempuan di dalam karung yang ditanam di ladang jagung di Jalan Pesantren, Pekanbaru pada Senin pagi.
Pemeriksaan dan penyelidikan polisi mendapati identitas korban bernama Fatlika alias Lika.
Pelaku pun mengarah pada Mahmudi yang tak lain suami korban apalagi dia kemudian menghilang.
"Mudi (Mahmudi) kapan kamu melakukan pembunuhan," tanya Bimo Arianto.
Mahmudi hanya dia mematung.
"Mudi lihat mata saya. Hei lihat mata saya," ujar Bimo lagi.
Mahmudi kemudian menoleh.
"Istrimu mana," tanya Bimo lagi.
Mahmudi kemudian menjawab.
"Disamping saya," ujarnya pelan.
Melihat gegalat tersangka yang sudah meracau, Mahmudi kemudian dibawa ke ruangan Promoter.
Di ruangan tersebut Mahmudi kembali ditanya.
"Lagi ngapain istrimu," tanya Bimo.
"Lagi nyuci. Dia lagi menunggu nyuci baju," ujar Mahmudi.
Mendengar jawaban tersebut Bimo meminta Mahmudi membuka baju tahanan berwarna oren.
"Berikan bajumu pada istrimu," pinta Bimo.
Mahmudi pun menyerahkan bajunya.
Baju Mahmudi kemudian diganti dengan yang baru.
Setelah mengenakan baju baru, barulah Mahmudi mau berbicara perihal pembunuhan yang dilakukannya.
"Katanya tadi diikuti Istrinya," ujar Bimo pada Tribunpekanbaru.com.
Mahmudi mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena cemburu karena korban disebutnya selingkuh dengan lelaki lain.
Keduanya sudah terlibat cekcok pada Jum'at (23/12/2016) malam.
Tersangka kemudian marah dan selanjutnya mengambil pisau kemudian menikam dada korban.
Ditanya karung yang membungkus korban Mahmudi mengatakan karung tersebut untuk alas jasad istrinya.
"Setelah itu saya kubur di ladang jagung," ujarnya.
Mahmudi menyebutkan sebelum peristiwa pembunuhan tersebut ia mengaku istrinya tidak pulang-pulang.
Ia sudah berusaha mencari.
Setelah istrinya sampai di rumah barulah terjadi cekcok dan pembunuhan.
Jasad korban baru ditemukan warga pada hari Senin (26/12/2016).
Seorang petani bernama Margono awalnya sudah curiga dengan gundukan tanah di ladang Jagung yang dekat dengan rumah korban pada Sabtu pagi saat mencari rumput namun saksi tidak begitu menghiraukannya.
Barulah pada Senin Ia bersama dengan warga membongkar gundukan tanah tersebut yang ternyata berisi jasad korban.
Korban dan suaminya sudah dua tahun berdomisili di Jalan Pesantren, Pekanbaru.
Keduanya berasal dari Surabaya dan menjadi petani di Pekanbaru.(*)