Hilang Tiga Hari Diseret Gelombang, Mikael Ditemukan Tak Bernyawa
Setelah hilang diseret gelombang di Pantai Koka, Flores selama tiga hari sejak Senin, Mikael Kristoforus ditemukan sudah tah bernyawa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Eugenius Moa
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Setelah hilang diseret gelombang di Pantai Koka, Flores selama tiga hari sejak Senin (26/12/2016), Mikael Kristoforus (37) ditemukan sudah tak bernyawa, Rabu (28/12/2016).
Pasca penemuan jenazah Mikael yang sehari-hari bekerja sebagai guru SMAN 1 Wolowaru di Kabupaten Ende, para tetua adat Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, sekitar 46 Km arah barat Kota Maumere, Kabupaten Sikka, menggelar ritual adat.
Jasad pria asal Kopokuru, Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, ditemukan tim SAR Maumere bersama personel Polsek Paga, anggota Babinsa dan warga Wolowiro.
Korban ditemukan terapung di sekitar lokasi tenggelam di Pantai Koka sekitar pukul 11.30 Wita.
"Setelah ditemukan, tetua adat Wolowiro menggelar ritual adat. Jasadnya dibawa ke Puskemas Paga dilakukan visum. Jenazah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Kepala Kepolisian Sektor Paga, Iptu Silfianus Hardi, Rabu (28/12/2016).
Pencarian korban dilakukan sejak Senin petang, beberapa saat setelah korban diseret gelombang besar di Pantai Koka. Namun, pencarian dua hari itu terhalang gelombang tinggi.
Pantai Koka, salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Sikka menyajikan panorama hamparan pasir putih yang indah di pesisir selatan Laut Flores.
Lokasi ini terkenal dengan gelombang besar dan arus keras.
Musibah ini bermula ketika Mikael bersama sanak famili kembali dari ziarah ke makam keluarga di Ritapiret, Kecamatan Nita, Senin siang.
Dalam perjalanan pulang ke Jopu, Mikael sekeluarga singgah berekreasi di Pantai Koka.
Sambil berenang agak ke tengah laut, Mikael minta difoto oleh salah seorang sanak familinya. Bersamaan itu gelombang besar menyeretnya dan ia tak mampu berenang ke bibir pantai.