Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada 9.071 Jenis Kosmetik Ilegal dalam 1,4 Juta Kemasan Disita BBPOM Bali

Kosmetika ini paling sering disita ialah kosmetika untuk produk kosmetika dekoratif dan produk perawatan kulit

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ada 9.071 Jenis Kosmetik Ilegal dalam 1,4 Juta Kemasan Disita BBPOM Bali
TRIBUN BALI/I MADE ARDIANGGA
BBPOM Bali menyita 30 produk kecantikan berbahaya. Produk-produk itu, biasanya mengandung merkuri, pewarna merah K10, Hidrokinon, Pewarna merah K3 dan Asam Retinoat. 

Laporan Wartawan Tribun Bali I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pihak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar Bali menyita sedikitnya 9071 berbagai jenis kosmetik dalam 1,4 juta kemasan selama setahun terakhir.

Produk ilegal ini sendiro didapat dari berbagai daerah di Bali, yang merupakan produk impor ilegal.

Kepala BBPOM Bali Endang Widowati menyatakan, selama bulan Januari hingga Oktober 2016 pihaknya mendapat 354 pengaduan produk ilegal yakni kosmetika tidak memiliki nomor notifikasi dan dijual melalui online maupun sarana produksi kosmetika lainnya.

Dan dari hasil penertiban ini, sekitar 9071 jenis kosmetik dengan 1.424.413 kemasan dengan nilai sekitar Rp. 77,9 Miliar.

"Temuan ini mengandung bahan berbahaya," katanya Jumat (30/12/2016).

Endang menjelaskan, atas temuan itu pihaknya juga melakukan pembatalan terhadap 1.491 izin edar atau nomor notifikasi kosmetika, pembekuan akses 28 pemohom notifikasi kosmetika, penghentian sementara terhadap dua pemohon notifikasi dan pemusnahan produk.

Berita Rekomendasi

"Untuk pemusnahan produk senilai Rp. 34,7 Miliar sudah kami musnahkan," jelasnya.

Dia menambahkan, kosmetika ini paling sering disita ialah kosmetika untuk produk kosmetika dekoratif dan produk perawatan kulit.

"Bahan-bahan berbahaya itu ialah merkuri, hidrokinon, asam retinoat, serta bahan pewarna merah K3, merah K10 dan Sudan IV. Dan untuk obat yang disita memilik kandngan Klindamisin dan Teofilin," bebernya. (ang)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas