Kaderisasi Begal Motor di Surabaya Incar Pelajar, Diimingi Honor dan Hukuman Ringan
Banyak anak usia muda yang duduk di sekolah menengah pertama dan atas di Surabaya bergelut di dunia hitam sebagai begal motor.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Titis Jati Permana
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Banyak anak usia muda yang duduk di sekolah menengah pertama dan atas di Surabaya bergelut di dunia hitam sebagai begal motor.
Surabaya Children Crisis Center (SCCC) mencatat sekitar 500 anak usia pelajar di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, terlibat tindak kriminal.
"Tengah berkembang pola rekrutmen dan kaderisasi dengan sasaran pelajar atau usia sekolah," terang Ishom, Manajer Office SCCC kepada Surya, Kamis (29/12/2016).
Pola rekrutmen mereka mengikuti tren dan kecenderungan pergaulan para pelajar. Jadi, sudah menyatu dengan gaya hidup pelajar di kota ini.
Hasil pendampingan dan konseling terhadap para pelajar yang terlibat begal, anak-anak ini mengaku direkrut saat cangkruk.
Ada yang tak sengaja bertemu pelaku senior atau teman yang sebelumnya diketahui telah masuk sindikat begal. Ada pula yang memang sengaja janjian di tempat nongkrong.
"Rata-rata dibosi (ditraktir) dulu. Dimanja dengan makan-makan atau membelikan handphone," sambung Edward Dewaruci, Direktur SCCC.
Tidak hanya sekali dua kali mereka ditraktir. Sebenarnya memanjakan para pelajar itu penuh pamrih. Misinya harus menjadikan pelajar ini bagian dari kelompok begal.
“Para senior atau sindikat begal motor itu paham dan hapal siapa pelajar yang layak direkrut. Biasanya adalah anak yang suka membolos dan memang butuh tambahan uang,” papar dia.
Ia menambahkan, kecenderungannya mereka dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Karena butuh dan ada yang memenuhi kebutuhannya, pelajar ini akan manut.
Sindikat dan jaringan begal itu selalu menekankan kepada anak-anak jika tertangkap polisi, mereka tidak akan dihukum. Kalau pun dihukum ringan.
"Ada pola cuci otak kepada calon begal muda ini bahwa mencuri motor makin tenang. Sebab pemilik cenderung membiarkan karena sudah diasuransikan," tambah Ishom.
Hukuman rehabilitasi untuk pelaku kriminal usia anak, justru menjadi energi baru untuk senior atau sindikat begal. Mereka makin berani dan intensif mendekati pelajar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.