Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaderisasi Begal Motor di Surabaya Incar Pelajar, Diimingi Honor dan Hukuman Ringan

Banyak anak usia muda yang duduk di sekolah menengah pertama dan atas di Surabaya bergelut di dunia hitam sebagai begal motor.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kaderisasi Begal Motor di Surabaya Incar Pelajar, Diimingi Honor dan Hukuman Ringan
Tribun Pekanbaru/David Tobing
Empat dari tujuh pelaku begal motor di Kota Pekanbaru yang berhasil dibekuk oleh jajaran Polsek Sukajadi, Kota Pekanbaru di tiga lokasi berbeda pada Jumat (1/5/2015) dini hari, dihadirkan saat jumpa pers yang digelar di Mapolsek Sukajadi, Selasa (5/5/2015). Dari tangan pelaku, diamankan dua unit sepeda motor hasil kejahatan, yakni Honda Beat warna putih dan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah. 

Laporan Wartawan Surya, Titis Jati Permana

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Banyak anak usia muda yang duduk di sekolah menengah pertama dan atas di Surabaya bergelut di dunia hitam sebagai begal motor.

Surabaya Children Crisis Center (SCCC) mencatat sekitar 500 anak usia pelajar di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, terlibat tindak kriminal.

"Tengah berkembang pola rekrutmen dan kaderisasi dengan sasaran pelajar atau usia sekolah," terang Ishom, Manajer Office SCCC kepada Surya, Kamis (29/12/2016).

Pola rekrutmen mereka mengikuti tren dan kecenderungan pergaulan para pelajar. Jadi, sudah menyatu dengan gaya hidup pelajar di kota ini.

Hasil pendampingan dan konseling terhadap para pelajar yang terlibat begal, anak-anak ini mengaku direkrut saat cangkruk.

Ada yang tak sengaja bertemu pelaku senior atau teman yang sebelumnya diketahui telah masuk sindikat begal. Ada pula yang memang sengaja janjian di tempat nongkrong.

BERITA TERKAIT

"Rata-rata dibosi (ditraktir) dulu. Dimanja dengan makan-makan atau membelikan handphone," sambung Edward Dewaruci, Direktur SCCC.

Tidak hanya sekali dua kali mereka ditraktir. Sebenarnya memanjakan para pelajar itu penuh pamrih. Misinya harus menjadikan pelajar ini bagian dari kelompok begal.

“Para senior atau sindikat begal motor itu paham dan hapal siapa pelajar yang layak direkrut. Biasanya adalah anak yang suka membolos dan memang butuh tambahan uang,” papar dia.

Ia menambahkan, kecenderungannya mereka dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Karena butuh dan ada yang memenuhi kebutuhannya, pelajar ini akan manut.

Sindikat dan jaringan begal itu selalu menekankan kepada anak-anak jika tertangkap polisi, mereka tidak akan dihukum. Kalau pun dihukum ringan.

"Ada pola cuci otak kepada calon begal muda ini bahwa mencuri motor makin tenang. Sebab pemilik cenderung membiarkan karena sudah diasuransikan," tambah Ishom.

Hukuman rehabilitasi untuk pelaku kriminal usia anak, justru menjadi energi baru untuk senior atau sindikat begal. Mereka makin berani dan intensif mendekati pelajar.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas