Sopir Bus Ceritakan Tentang Sosok Gadis di Samping Ius Pane
Dari Bogor menuju Kota Medan, Ius Pane atau Ridwan Sitorus sempat duduk bersebelahan dengan seorang perempuan.
Editor: Rendy Sadikin
Kala itu, perampok tumah Dodi Triono tersebut, tidak makan di rumah makan. Artinya, berdiam di dalam bus.
"Cuma saya tengok (melihat) kemarin waktu di Sidempuan, ada yang naik penumpang. Itulah yang salah tangkap duduk di sampingnya. Jadi dia enggak turun makan, cuma bungkus nasi aja," ungkapnya.
Ius Pane merupakan daftar pencarian orang (DPO) kasus perampokan di Pulomas Jakarta Timur. Dia bersama beberapa rekannya menyekap 11 orang di dalam kamar mandi. Alhasil menewaskan tiga orang.
"Enggak ada yang tahu kami, kalau dia (Ridwan Sitorus) perampok. Dia bergaul biasa, kayak (seperti) bukan DPO. Cuma sering pakai topi putih. Namun, terkadang enggak pakai topi," kata sopir bus nomor polisi BK 7461 DK yang ditumpangi Ius Pane.
Dia menceritakan, Ius Pane naik dari Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (29/12/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saya tidak pernah cerita apapun. Tapi dia minta turun di Amplas karena mau ke Belawan. Tapi saya bilang banyak angkot (angkutan kota) ke Belawan yang melintas di depan Pool Bus ALS. Seperti Morina. Makanya turun di pool," ujarnya.
Selain itu, kata dia, setiba di parkir belakangan, pool bus, beberapa polisi langsung datang. Mereka langsung menangkap Ridwan Sitorus.
"Kalau sempat turun di Amplas tadi, mungkin saja sulit menangkapnya. Saya juga enggak tahu kenapa polisi tangkap dia. Saya tahu dia perampok saat polisi itu bilang, Alhamdulilah perampok Pulomas ketangkap juga," katanya.
Aparat kepolisian menangkap Ridwan Sitorus alias Ius Pane atau Marihot Sitorus (45), salah satu pelaku perampokan sadis di Pulomas Jakarta Timur, setelah ia lima hari melarikan diri.
Jajaran Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polresta Depok menangkap Ius Pane di Pool Bus ALS (Antar Lintas Sumatera), Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Penangkapan dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana Marpaung.
(tio/tribun-medan.com)