Buru-buru Ganti Baju Usai Kehujanan, Tak Lama Perempuan Ini Meronta
Buru-buru Ernawati masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya yang basah kuyup kehujanan. Tak lama ia meronta histeris.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Muchsin
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Pencuri selalu beraksi setiap ada kesempatan, tak peduli kapan dan di mana ia berada.
Ernawati (25) memarkirkan motor Yamaha Mio Soul nomor polisi M 6822 BF di depan Toko Nadi Barokah, Jalan R Abdul Azis Pamekasan, Senin (2/1/2017) malam.
Saat motornya dicuri orang, Ernawati baru masuk kamar ganti baju setelah kehujanan usai pulang untuk keperluan tokonya.
Tak jauh dari motor tersebut terparkir, duduklah Rum (28), kakak korban. Ketika itu ia sedang duduk seorang diri sambil menggendong anaknya.
Dari arah barat, seorang pria bertubuh gemuk memakai jaket hitam dan sarung kotak-kotak datang ke Toko Nadi Barokah.
Rum mengira pria itu hendak berbelanja ke tokonya dan membiarkan pria tadi berdiri mendekati motor yang berjarak dua meter dari tempatnya duduk.
Tiba-tiba pria itu naik di sadel motor dan menyalakan mesinnya, sontak Rum berteriak maling.
Teriakan korban tersamar oleh rinai hujan saat itu, sementara pelaku tetap melajukan motor curian milik Ernawati ke utara melewati Jalan Cokroatmojo, Kelurahan Parteker.
"Saya kira orang itu mau membeli sesuatu di toko ini. Begitu mesin sepeda motor menyala, barulah saya tersadar," cerita Rum.
Rum menduga pelaku tidak sendirian. Sebelum datang ke toko ada warga yang melihat pria tersebut turun dari sepeda motor ikut membonceng temannya.
Warga tidak melihat jelas motor apa yang dikendarai pelaku bersama temannya. Akibat kejadian tersebut Ernawati syok dan menangis sambil berteriak-teriak di dalam kamar.
Ia tidak terima dan merasa ceroboh lantaran kunci kontaknya dibiarkan menggantung di lubang kunci sepeda motornya.
Ernawati sangat terburu-buru karena ingin ganti baju, setelah menaruh barang belanjaan, tanpa mencabut kunci kontak yang masih tersangkut di motor.
Mohammad Ali menjelaskan adik iparnya itu keruan menangis karena membeli motor dengan cara mengkreditnya dan berakhir pada Maret 2017 tapi sudah dilunasi pada Desember 2016.
Ernawati mengumpulkan uang untuk menebus motor kreditan hasil pemasukan dari toko yang ditempatinya. Toko ini pun bukan miliknya tapi sewa ke orang lain.
"Uang yang dibayarkan untuk cicilan motor hasil dari usaha toko yang buka dari pagi hingga malam. Wajar saja adik ipar saya syok, karena motor itu dibeli dari hasil jerih payah,” ungkap Mohammad Ali.
Pencurian motor ini pun dilaporkan ke Polres Pamekasan.