Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hembusan Angin Kencang Warnai Evakuasi Mayat dari Jurang Uluwatu

Korban melewati batas pagar di objek wisata itu, dan berdiri terlalu ke pinggir kemudian tiba-tiba terpeleset dan terjatuh ke jurang sedalam 120 meter

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hembusan Angin Kencang Warnai Evakuasi Mayat dari Jurang Uluwatu
Basarnas Bali
Petugas dari Tim SAR Denpasar melakukan evakuasi terhadap Kwan Anto Randy Saputra (48) wisatawan asal Surakarta, Jawa Tengah, yang jatuh ke jurang saat mengunjungi objek wisata Pura Uluwatu, Badung, Rabu (4/1/2017). 

Didi menugaskan Gede Darmada selaku Kepala Seksi Operasi SAR Denpasar untuk turun langsung ke lokasi memimpin evakuasi.

Menurut Gede, pihaknya sempat mengalami kesulitan mengevakuasi, karena saat itu air laut mulai pasang dan kemiringan tebing cukup curam, serta hanya bisa diakses dari atas.

Awalnya diturunkan dua orang penyelamat dari arah samping pura, dengan menuruni tebing untuk mengamankan posisi korban yang berada sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Namun, upaya itu gagal dan dua penyelamat tak bisa menjangkau korban, karena air mulai pasang.

Akhirnya diputuskan untuk menggunakan cara penyelamatan dari atas (vertical rescue).

Satu orang diturunkan dengan lowring system yang diperkuat pegangan empat anchor.

Sedangkan para anggota tim yang lain memastikan proses menurunkan seorang penyelamat ke jurang di bawah berjalan baik dan aman.

Berita Rekomendasi

Akhirnya, satu penyelamat yang diturunkan itu berhasil menjangkau korban.

Setelah dimasukkan ke dalam kantung jenazah, jasad korban kemudian dinaikkan ke atas.

“Separuh nyawa anak buah saya menjadi taruhannya. Ketinggian tebing 100 hingga 120 meter. Medannya sangat curam dan angin bertiup kencang, sehingga berisiko tinggi. Karena itu, proses evakuasi dilakukan sangat hati-hati,” jelas Gede. 

"Proses evakuasi tersebut cukup heroik, dibutuhkan kemampuan khusus dan kekompakan tim untuk melakukannya. Korban berhasil ditarik ke atas setelah dua jam proses evakuasi,” kata Gede.

Saat ditemukan, kondisi korban tanpa menggunakan busana dan kedua kakinya dalam keadaan patah serta terlipat.


Terdapat luka-luka di kepala bagian atas korban.

“Semestinya siapa pun di lokasi tersebut harus betul-betul memperhatikan pagar pembatas dan tiupan angin. Sehingga terhindarlah kita dari hal-hal seperti yang terjadi kali ini,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas