Pengawal Pribadi Sri Hartini Ungkap Banyak Loket untuk Beli Jabatan di Klaten
Rupanya ada banyak loket untuk dapat membeli jabatan di sebuah instansi langsung ke Bupati Klaten Sri Hartini.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ada banyak jalan untuk membeli kursi kepemimpinan sebuah instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Selain lewat ajudan Bupati Klaten, para pemburu bisa melalui Sukarno alias Mbekur, orang dekat dan pengawal pribadi Sri Hartini.
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap tangan Sri Hartini dalam kasus jual beli jabatan di Pemkab Klaten. Bupati Klaten itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Mbekur, sebelum mutasi jabatan yang seharusnya dilakukan pada 30 Desember 2016, sudah ada enam orang, tanpa menyebut namanya, minta diantar menghadap Sri Hartini.
Baca: Bupati Klaten Tertangkap KPK, Pelantikan Ratusan Pejabat Tertunda
Baca: Bupati Klaten Tertangkap KPK, Gubernur Jateng Bakal Panggil Seluruh Bupati dan Wali Kota
“Adalah enam orang, kalau siapa saja sudah saya serahkan kepada penyidik," ujar Mbekur ditemui wartawan usai menjalani pemeriksaan di depan penyidik KPK, Selasa (3/1/2017) malam.
Bahkan “permintaan tolong” oknum PNS itu terjadi sejak cukup lama atau sebelum isu mutasi jabatan bergulir. Ia tidak menyebutkan berapa nominal yang harus disetorkan kepada Sri Hartini.
Menurut dia permintaan jabatan dengan menyetorkan upeti merupakan inisiatif dari oknum PNS dan bukanlah permintaan sang Bupati Klaten.
Melalui Mbekur, nama PNS tersebut kemudian disodorkan kepada Bupati.
“Ibu tidak pernah minta tolong (mengumpulkan dana dari PNS pemburu jabatan) kepada saya. Kalau ada yang minta tolong, saya langsung matur (bilang, red) Ibu. Kalau iya iya, kalau tidak ya tidak,” ungkap dia.
Mbekur merupakan orang dekat Sri Hartini sebelum menjabat Bupati Klaten periode 2016-2021. Ia mengaku bukan hanya dirinya dan Nina yang menjadi pintu sowan.
Meski tidak menyebutkan siapa, ia mengklaim ada oknum pejabat yang juga membuka jasa pembelian jabatan yang bermuara ke Bupati Klaten, termasuk jalur yang digunakan Suramlan.
“Dia bukan lewat saya, dia lewat orang lain,” ia menambahkan.
Suramlan sudah ditetapkan penyidik KPK sebagai tersangka. Ia adalah Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.