Berikut Pemicu Harga Cabai Rawit Meroket di Pasaran
Sejumlah faktor menjadi penyebab harga cabai rawit meroket sementara stok di pasar tak banyak.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Harga cabai rawit di Jawa Barat mencapai Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram dipicu berkurangnya stok serta kondisi cuaca.
"Harga cabai khususnya rawit naik karena cuaca yang tidak menentu. Sering hujan, tapi kadang beberapa hari panas. Ini mempengaruhi hasil panen, karena cuaca juga hasil panen menurun," kata Supriyanto, pemasok cabai dari Jawa Tengah melalui sambungan telepon, Jumat (6/1/2017).
Pelaksana Tugas Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Siti Astiyah, mengatakan kenaikan harga cabai kembali mengalami inflasi.
Hal ini dampak kegagalan panen di beberapa wilayah penghasil cabai di Jawa Barat karena curah hujan yang tinggi.
Senada dengan hal tersebut, kegagalan panen juga terjadi di sentra cabai rawit di Sumatera Utara yang disebabkan oleh serangan virus.
Sejumlah faktor di atas mendorong kelangkaan stok cabai rawit khususnya di saat permintaan cukup tinggi untuk kebutuhan Natal dan tahun baru.
"Selain itu La Nina, meski tergolong rendah ternyata memberikan dampak lebih besar daripada El Nino di 2015. Karena curah hujan tinggi berdampak pada kegagalan panen beberapa komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah," ia menambahkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.