Hingga Tadi Malam, Bule yang Hilang di Pulau Banyak Masih Dicari
Pencarian difokuskan di Pulau Asok, lokasi terakhir turis asing asal Jerman Lina Kall warga negara Jerman, dan Yvan Ghislain Nico Meers, warga Belgia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Hingga tadi malam, pencarian dua orang WNA terus dilakukan yang melibatkan tim gabungan Satgas SAR Pulau Banyak, TNI, Polri, Muspika, Posal serta masyarakat setempat..
Pencarian difokuskan di Pulau Asok, lokasi terakhir turis asing asal Jerman Lina Kall (sebelumnya ditulis Keil Lina) perempuan warga negara Jerman, dan Yvan Ghislain Nico Meers laki-laki warga Belgia.
“Tim gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian dua WNA. Pencarian fokus di Pulau Asok, tempat terahir WNA bertemu warga,” kata Sekda Aceh Singkil, Drs Azmi.
Sayangnya pencarian tersebut tidak membuahkan hasil. Walau pun lokasi pencarian sudah diperlebar hingga ke Pulau Palambak serta perairan sekitarnya.
“Masih nihil, info terakhir pencarian belum membuahkan hasil,” jelas Sekda.
Sekda menceritakan, ketika Sagas SAR Kepulauan Banyak mendapat informasi tentang belum diketahuinya keberadaan dua bule tersebut, langsung koordinasi dengan Muspika setempat.
Selanjutnya meminta keterangan terhadap warga yang pernah bertemu Lina dan Nico.
Informasi itu, sebutnya berasal dari Kantor SAR Banda Aceh, meneruskan telegram dari Basarnas Pusat, berdasarkan surat dari Kemenlu, tentang dua warga negara asing belum diketahui keberadaanya.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun dari warga, pada 5 Desember dua WNA menginap di penginapan Lae Kombih, Desa Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak.
Esoknya check out dengan menitip tas kepada pemilik penginapan Lae Kombih, sambil memberitahukan akan kemah selama dua pekan tanpa memberitahukan daerah tujuan, menggunakan kayak sewaan.
Pada hari kedelapan pasca bule check out dari Lae Kombih, tepatnya 14 Desember, pemilik kayak bertemu dengan warga yang melihat WNA bersangkutan di wilayah Selatan Pulau Palambak.
“Selanjutnya 30 Desember, pemilik kayak dapat info lagi dari penjaga Pulau Asok, ada dua WNA hendak sewa perahu untuk mengantar mereka ke Pulau Balai. Tapi tidak terdapat kesepakatan harga sehingga kedua WNA naik kayak menuju Pulau Balai,” jelas Sekda Azmi.