Narapidana Narkoba Dibawa Kabur Pria Misterius Dari Tahanan di Aceh
Seorang narapidana di rumah tahanan Idi Rayeuk, Aceh Timur kabur dibantu sejumlah pria bermobil Avanza, Sabtu (7/1/2017) pukul 19.15 WIB.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Serambinews.com, Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Seorang narapidana di rumah tahanan Idi Rayeuk, Aceh Timur kabur dibantu sejumlah pria bermobil Avanza, Sabtu (7/1/2017) pukul 19.15 WIB.
Narapidana yang kabur bernama M Iqbal bin Idris (26) warga Gampong Tanoh Rata, Kecamatan Peureulak.
Ia merupakan terpidana dalam kasus narkoba yang divonis 16 tahun penjara oleh pengadilan Aceh Timur.
"Namun kasusnya belum inkrah karena masih dalam proses banding ke Pengadilan Tinggi," kata Kepala Rutan Idi Yusnaidi, kepada Serambinews.com, Minggu (8/1/2017).
M Iqbal dibawa kabur Sabtu (7/1/2017) malam.
Awalnya sekitar pukul 19.15 WIB datang mobil Avanza warna hitam BK 1220 KZ.
Mobil tersebut diparkirkan di depan teras masuk rutan Idi Rayeuk di tepi jalan Medan - Banda Aceh tepatnya di Gampong Jalan.
Dari mobil itu, jelas Yusnaidi turun dua laki-laki berpakaian loreng tidak bersenjata.
Sedangkan sopir tetap di mobil, kemudian keduanya menggedor pintu masuk rutan (pintu portir), kemudian petugas jaga Husni (30) menghampiri pintu portir dan menanyakan maksud dan tujuan mereka.
Kemudian mereka mengatakan bahwa mereka hendak menitipkan makanan kepada M Iqbal sambil memperlihatkan bungkusan plastik warna merah.
Kemudian petugas jaga meminta tahanan pendamping Zaki untuk memanggil M Iqbal ke dalam sel.
Setelah M Iqbal tiba di ruang portir kedua orang tersebut meminta petugas jaga membuka pintu portir untuk memberikan makanan secara langsung kepada M Iqbal.
"Saat petugas jaga membuka pintu portir mereka langsung mendobrak masuk ke dalam kemudian langsung memegang tangan M Iqbal," kata Yusnaidi.
Pelaku saat itu sempat menanyakan uang kepada narapidana yang dibawa kabur tersebut.
"Mana uang teman saya?" kata Yusnaidi menirukan kata-kata pelaku.
Kemudian pelaku pun menyeret M Iqbal keluar dari Rutan ke luar.
"Kemudian memasukkannya ke dalam mobil dan mobil itu langsung tancap gas ke arah Banda Aceh," jelasnya.
Saat kejadian itu, jelas Yusnaidi, di ruang portir hanya ada satu orang penjaga, sedangkan yang lainnya di dalam blok, karena waktu itu baru usai salat magrib.
"Pascakejadian ini, saya sudah melaporkannya ke Polsek dan Koramil Idi Rayeuk, Kapolres dan Dandim, serta Komandan PM Langsa," jelas Yusnaidi.