Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mata Ditutup, Mulut Dibekap, Lalu Dua Pelajar Ini Habisi Nyawa SPG Royal Plasa

Aldo dan Clinton sudah merencanakan secara matang aksi menghabisi Yayuk, ketika keduanya masih di rumah kos Aldo

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Sugiyarto
zoom-in Mata Ditutup, Mulut Dibekap, Lalu Dua Pelajar Ini Habisi Nyawa SPG Royal Plasa
Surya/Fatkhul Alamy
Dua tersangka Aldo dan Clonton saat melakukan rekonstruksi poembunuhan terhadap Yayuk, SPG Royal Plasa di tepi sungai Rolak Gunungsari, Surabaya, Senin (9/1/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Perbuatan dua tersangka ES alias Aldo (18), warga Dukuh Menanggal dan CD alias Clinton (18) asal Jl Keputih Surabaya saat menghabisi Yayuk (18) seorang SPG Matahari Royal Plaza dilakukan cukup berani dan sadis.

Itu terungkap setelah Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menggelar rekonstruksi, Senin (9/1/2017).

Dalam rekokstruksi yang memperagakan 36 adegan ini,  Aldo dan Clinton sudah merencanakan secara matang aksi menghabisi Yayuk, ketika keduanya masih di rumah kos Aldo di Jl Bungurasih Timur, 18 Desember 2016 malam.

Akisnya kembali dimatangkan dan disepakati kedua tersangka, saat berada di salah satu warung kopi tidak jauh dari rumah kos Aldo.

Setelah itu, tersangka menghubungi korban supaya datang ke rumah kos Aldo.

Selanjutnya, dengan mengendarai sepeda motor korban, ketiganya (Aldo, Clinton dan Yayuk) meninggalkan rumah kos.

Mereka sempat mampir makan nasi goreng di daerah Wonokromo. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalan dan akhirnya berhenti di Jl Gunungsari tepatnya di tepi sungai Rolak bawah jembatan tol.

Berita Rekomendasi

Lokasi ini dipilih, lantaran Clinton ingin memberi kejutan ke korban. Korban pun menurut ketika matanya ditutupi dengan baju oleh Aldo.

Ternyata ini hanya tipuan kedua tersangka yang ingin menguasai uang milik korban yang ada di tas.

Dalam kondisi mata korban tertutup, Clinton ternyata menghabisi korban dengan menusuk leher pakai pisau yang sduah dipersiapkan.

Korban megerang keskitan dan menjerit, tapi Aldo langsung membekap dengan tangannya.

Korban ambruk, tapi Clinton kalap dan menggorok leher korban hingga tewas. Setelah dipastikan tewas, Clinton membuang tubuh korban ke sungai.

“Rekonstruksi ini kami bisa mendapat petunjuk lain untuk menambah bukti-bukti yang ada,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, Senin (9/1/2017).

Menurut Shinto, pembunuhan ini merupakan perencanaan secara matang kedua tersangka. Mereka dengan mudah mengunakan senjata tajam dan tidak ada beban.

"Tersangka melakukannya secara tidak berprikemanusiaan, yakni menikam leher korban hingga tewas dan membuang korban ke sungai,” terang Shinto.

Pria asal Medan ini mengatakan, dari 36 adegan rekonstruksi yang diperagakan tersangka ini, penyidik meyakini tersangka melakukan pembunuhan secara berencana.

Diharapkan jaksa penuntut bisa dengan mudah bisa menyatakan sempurna.

"Tersangka adalah teman dekat korban dan ada rasa suka, tapi hubungan dimanfaatkan untuk menguasai harta korban” pungkas shinto. fat

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas