Pengemudi Taksi Konvensional di Bali Unjuk Rasa, Mereka Tuntut Taksi Online Diblokir
Mereka sempat melakukan sweeping mengajak sopir taksi lainnya untuk ikut aksi damai menuntut penghapusan taksi online.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA – Ratusan sopir taksi konvensional memadati bahu Jalan Sunset Road, Kuta, Selasa (10/1/2017).
Mereka sempat melakukan sweeping mengajak sopir taksi lainnya untuk ikut aksi damai menuntut penghapusan taksi online. Namun aksi sweeping tersebut dihentikan oleh aparat kepolisian yang berjaga.
Massa kemudian melanjutkan aksinya menuju Kantor Gubernur Bali di Denpasar. Koordinator aksi, Ketut Witra yang beraudiensi dengan perwakilan Pemprov Bali mengaku kecewa dengan Pemerintah.
“Tujuan aksi ini adalah agar taksi online diblokir. Jadi, pemerintah harus tegas dan bijaksana karena kami jelas-jelas menolak grab dan uber (taksi berbasis online),” tegas Witra.
Aksi berlanjut mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Puluhan aparat kepolisian sudah membuat barisan untuk mengahalau massa masuk ke kawasan Bandara.
Tidak berhasil memasuki kawasan Bandara, mereka bergeser menuju Central Parkir Kuta.
Witra menyampaikan jika tuntutan tidak dipenuhi, pengemudi taksi konvensional akan mengadakan aksi serupa tiap dua bulan sekali.
Persaingan Taksi online dan taksi konvensional memang sejak tahun lalu jadi persoalan di Bali.
Sebab, tak sedikit juga pengemudi taksi online yang beroperasi. Sementara, taksi konvensional mempertanyakan legal atau ijin taksi online sebagai angkutan umum.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.