Polisi Pemutilasi Anggota Dewa Pernah Tanya Pembuatan Rekening BRI
Menurut keterangan saksi Rima, terungkap Tarmizi membuka rekening BRI. Belakangan uang hasil penjualan mobil korban mutilasi disimpan di situ.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sidang lanjutan kasus pembunuhan anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor kembali digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Selasa (10/1/2017).
Jaksa penuntut umum menghadirkan sembilan saksi untuk terdakwa Brigadir Medi Andika, di antaranya Rima Rodita (karyawan BRI kantor kas Polresta Bandar Lampung).
Fadilah dan Asri (penemu sim card Pansor), Rahmat Sopian (petugas mata pensil Pelabuhan Merak), Sherly Anggraini dan Desna Atrida (PNS DPRD Bandar Lampung). Tiga saksi lainnya adalah tetangga Medi di Perumahan Permata Biru. yaitu Suharto, Lekok dan Herman.
Rima memberikan kesaksian pertama kali. Ia mengaku pernah melihat Medi datang ke kantor kas BRI Polresta Bandar Lampung pada 25 April 2016.
“Medi menanyakan bisa buat rekening atau tidak,” ujar Rima.
Baca: Istri dan Anak Korban Gagal Pukul Polisi Pemutilasi Anggota Dewan
Baca: Pesan Anggota DPRD untuk Keluarga Sebelum Tewas Dimutilasi Brigadir Medi Andika
Baca: Sebelum Tewas Dimutilasi, Sukisna Lihat Pansor Emosional Usai Didatangi Brigadir Medi
Baca: Brigadir Medi Kesal dengan Ridwan, Penjaga Ruko Korban Mutilasi
Baca: Polisi Pemutilasi Anggota Dewan Gadaikan Mobil Korban ke Anggota Kostrad
Baca: Sepekan Usai Memutilasi, Brigadir Medi Pura-pura Tanyakan Keberadan Korban
Baca: Anggota Kostrad Baru Sadar Mobil yang Digadaikan Milik Korban Mutilasi
Siang harinya datang Tarmidi ke kantor kas BRI Polresta Bandar Lampung bersama Medi. Di sana Tarmidi membuka rekening dengan saldo awal Rp 300 ribu.
Rima mengaku lupa saat ditanyakan apakah uang Rp 300 ribu itu dari Medi.
Rekening tersebut diketahui digunakan untuk menampung uang hasil penjualan mobil Toyota Innova milik Pansor. Buku rekening dan ATM atas nama Tarmidi ditemukan penyidik di rumah Medi.
Medi membantah bahwa kedatangannya ke kantor kas BRI menanyakan tentang pembuatan rekening.
“Saya datang ke kantor kas BRI menanyakan soal gangguan pada sms banking,” aku Medi menanggapi keterangan saksi Rima.
Medi membantah pernah memberikan uang Rp 300 ribu ke Tarmidi untuk membuka rekening di kantor kas BRI Polresta Bandar Lampung.