Curah Hujan Turun, Waspadai Potensi Kabakaran Lahan dan Hutan
Penurunan curah hujan ini, diprediksi masih akan berlangsung dan pertengahan Januari ini curah hujan 10 harian hanya akan berkisar pada 21-100 mm
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Mempawah - Kalimantan Barat, Wandayantolis mengungkapkan analisis kondisi iklim lima harian, menunjukkan terjadinya penurunan curah hujan di wilayah Kalbar selama awal Januari 2017.
"Utamanya di wilayah pesisir barat hingga pantai utara Kalbar. Penurunan curah hujan tersebut diikuti berkurangnya kelembapan udara karena hilangnya lapisan uap air di atas permukaan tanah," ungkapnya, Rabu (11/1/2017).
Berkurangnya curah hujan dan kemudian diikuti berkurangnya kelembapan, menyebabkan dampak lanjutan berupa peningkatan intensitas cahaya matahari yang mencapai ke permukaan tanah.
"Akibatnya, suhu udara harian meningkat tajam antara 1-1,5 °C. Kondisi ini tentunya dapat saja menyebabkan dampak negatif seperti gangguan kesehatan karena sengatan suhu yang tinggi, dan dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit dan juga munculnya rasa 'gerah' yang menyebabkan rasa tidak nyaman," jelasnya.
Penurunan curah hujan ini, diprediksi masih akan berlangsung dan pertengahan Januari ini curah hujan 10 harian hanya akan berkisar pada 21-100 mm atau dalam kategori rendah sampai menengah.
"Kewaspadaan tentunya tetap dijaga, guna antisipasi meningkatnya potensi kebakaran, baik di hutan, lahan maupun di wilayah pemukiman masyarakat karena suhu tinggi," katanya.
Menurut dia, kelembapan yang rendah memudahkan penjalaran api yang dapat menjadi titip panas, yang pada akhirnya menyebabkan kebakaran.
"Saat ini yg terpantau tingkat 'kemudahan terbakar' pada wilayah utara Sambas dan sebagian pantai barat Ketapang," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.