Penyampaikan aspirasi Mengenai PIP Berlangsung Ricuh
Rapat penyampaian aspirasi mengenai PIP di DPRD Kota Kupang berlangsung cukup lama dan ribut.
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Rapat penyampaian aspirasi mengenai PIP di DPRD Kota Kupang berlangsung cukup lama dan ribut.
Rapat dipimpin wakil ketua DPRD Kota Kupang, Martinus Medah didampingi beberapa anggota DPRD Kota Kupang diantaranya Livingstone Ratu Kadja, Wakil Ketua, Morits Kalelena, Sekretaris komisi, Jeri Anton Pingak, Nitanael Pandie, Viktor Haning, Theodora Ewalde Taek, Zeyto Ratuarat, Djainudin.
Rapat dengar aspirasi ini diwakili oleh 15 orang dari Sekber relawan Jokowi diantaranya Jon Rikardo dan Rudi Tokan, dari rumah Aspirasi Jefri Riwu Korea diantaranya Alis Siokaian dan Kristianus Matutuna juga dari orangtua siswa.
Rapat yang berlangsung di ruang rapat DPRD Kota Kupang, Rabu (11/1/2017) itu sempat terjadi keributan antara sesama utusan dari pendemo karena merasa dari Sekber Relawan Jokowi, Jon Rikardo tidak memberikan kesempatan kepada utusan untuk berbicara.
Selain itu juga terjadi adu pendapat antara pendemo dengan anggota DPRD Kota Kupang.
Dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Marthinus Medah didampingi anggota DPRD Kota Kupang yang hadir diantaranya Ketua Komisi IV.
"Saya mau luruskan bahwa PIP itu bukan beasiswa tapi PIP dirancang untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin, rentan miskin, prioritas tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur pendidikan formal (mulai SD, MI hingga anak Lulus SMA, SMK, MA) maupun pendidikan non formal (Paket A hingga Paket C serta kursus terstandar)," ujar Zeyto. (ira)