Korban Banjir Bima Khawatir Terjadinya Bencana Susulan
Warga resah dan gelisah karen khawatir banjir banjir susulan terjadi lagi yang disertai mati lampu
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Sebagian warga korban banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat masih tinggal di pengungsian.
Salah satunya posko Pengungsian Masjid Sultan Salahudin Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae barat, Kota Bima.
Kondisi banjir di Bima sudah mulai surut akan tetapi warga masih trauma dengan datang kembalinya banjir, mengingat kondisi cuaca yang terus berubah dari siang hari menuju ke sore dan malam hari.
Ini membuat warga terlihat kegelisahan dan keresahannya mengingat datangnya hujan malam dan di takutkan akan terjadinya banjir susulan yang disertai mati lampu.
"Sebagian rumah di pinggiran bantaran sungai di Kota Bima dan sekitarnya hanyut terbawa banjir bukan hanya rumah melainkan perabot dapur dan prasarana rumah yang mau menjadi sasaran terbawa banjir," kata Ahmad Husain Ketua RT.04 kelurahan Rontu
Untuk mengurangi beban korban banjir, lembaga kemanusiaan PKPU dan stakeholder LAZ Sucofindo, PKPU Korsel dan Kitabisa.com mendistribusikan paket sembako di beberapa wilayah yang terdampak banjir di Kota Bima, Minggu (15/1/2017).
Melalui program Bantuan Peduli Banjir Bima dibagikan sebanyak 610 Paket Sembako di beberapa wilayah antara lain Kelurahan Rontu, Kelurahan Kendo Kecamatan Raba, Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur, Kelurahan Rabadompu Timur, Kecamatan Rasanae Timur.
“Selama kami terkena musibah baru PKPU yang datang membatu dan kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih," kata warga.