Bongkar Muat Ikan Sudah Berlangsung di Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia
Meski belum terlihat ramai, aktivitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sudah berjalan.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Meski belum terlihat ramai, aktivitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sudah berjalan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, Sulkaf S Latief, memastikan sudah beberapa kapal nelayan mau pun pembeli berdatangan di pelabuhan bertipe B tersebut.
Sudha dilakukan juga cek fisik kapal bertenaga kurang dari 30 GT dari Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Bulukumba.
"Jumlahnya 25 unit kapal," ungkap Sulkaf di depan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang meninjau PPN Untia bersama sejumlah Kepala SKPD, Selasa (17/1/2017).
Hingga H+25 pascaperemian oleh Presiden Joko Widodo, sudah 28 unit kapal nelayan dari Kabupaten Maros yang dapat izin berlabuh bertonase lebih dari 30 GT dan sudah ditera atau ukur ulang.
Beberapa staf administrasi PPN Untia selalu siap setiap hari untuk mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar kepada para nelayan.
"Meski belum reguler dan dalam jumlah kecil, aktivitas bongkar muat distributor dan nelayan ikan bandeng dari Pangkep juga sudah berjalan di sini," terang dia.
Beberapa perusahaan pemasok es kristal, untuk kebutuhan nelayan melaut, sudah menawarkan dukungannya dengan memasang harga Rp13 ribu per 20 kilogram.
"Otoritas PPN Untia juga sudah memfasilitasi dan menjajaki peluang kerj asama pengusaha dengan Pertamina untuk penyiapan SPDN nelayan unyuk jual BBM solar atau bensin," kata dia.
PT Alif Tiga Putra Mandiri diketahui sudah memohon untuk pengelolaan SPDN nelayan sejak 6 Desember 2016, namun masih menunggu izin operasional dari pusat.