Dikabari Anaknya Lulus Tes Masuk TNI AD, Pria Ini Tertipu Rp 21 Juta
Lagi, tindakan penipuan lewat telepon memakan korban. Kali ini menimpa Abdur Rahman (58), warga Jl Nogroho Gang Melati I, Kelurahan Lawangan Daya
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Lagi, tindakan penipuan lewat telepon memakan korban. Kali ini menimpa Abdur Rahman (58), warga Jl Nogroho Gang Melati I, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura.
Korban kehilangan uang sebesar Rp 21 juta, setelah korban mentransfer ke rekening seseorang yang tidak jelas indetitas dan alamatnya.
Akibat kejadian itu, korban melalui Nur Hesti Wulandari (23), anak korban melaporkan penipuan yang menimpa ayahnya ke Polres Pamekasan, Kamis (19/1/2017).
Menurut Nur, panggilan Nur Hesti Wulandari, sekitar pukul 08.00, seorang pria yang mengaku aparat dari kantor Kelurahan Lawangan Daya, mendatangi rumahnya untuk bertemu ayahnya.
Kemudian pria itu memberitahu, jika dirinya baru saja mendapatkan telepon dari seseorang yang tidak diketahui nama dan alamatnya.
Kemudian si penelpon itu memberitahu tentang Beni Rahman Hidayat (18), anak korban yang katanya sedang mengikuti tes seleksi penerimaan peserta didik Tantama Angkatan Darat (AD) dinyatakan lulus.
Sebagai prasyarat, korban diminta mengirimkan uang dan waktunya dibatasi hanya dua jam, sejak dirinya menerima telepon.
Kemudian korban menghubungi nomor orang yang mengabari anaknya lulus Tantama AD.
Dari pembicaraan itu, pihak penelelpon meminta agar secepatnya korban mengirimkan uang lewat ATM. Jika tidak, maka nama anaknya akan dicoret dan diganti orang lain.
Setelah menerima telepon itu, tanpa pikir panjang, korban berangkat menuju ATM BRI Unit Terminal lama, di Jl Stadion, Pamekasan, untuk mentransfer uang sebesar Rp 21 juta ke rekening pelaku.
Selanjutnya pelaku pulang dan menceritakan kepada Nur, jika dirinya baru saja mengirim uang kepada pelaku yang belum dikenalnya.
Lalu Nur meminta orang tuanya menanyakan kebenaran informasi kelulusan adiknya seperti yang telah diberitahu pria tak dikenal.
Sehingga korban menghubungi tempat anaknya mengikuti seleksi Tantama AD.
Ternyata ia mendapat penjelasan, sampai sekarang belum ada pengumuman apa-apa. Dan informasi jika anaknya sudah lulus dengan menyetorkan untuk syarat administrasi itu tidak benar.