Mengharukan, Kisah Perjuangan Anak Yatim Rawat Ibu yang Terkena Kanker Otak dan Adiknya Polio
Lelah dan ingin menyerah, itulah yang terkadang dirasakan anak yatim bernama Arif Pujiono (23) ini.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Lelah dan ingin menyerah, itulah yang terkadang dirasakan anak yatim bernama Arif Pujiono (23) ini.
Warga RT 1 RW 2 Dusun Prumbon, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo ini harus merawat ibunya yang mengalami kanker otak dan adiknya yang mengidap polio.
"Kadang rasanya lelah, pingin keluar rumah, main seperti teman-teman," kata Arif saat ditemui di rumahnya, Kamis (16/1/2016) siang.
Pemuda lulusan Madrasah Aliyah Sakti Ngebel ini, harus menjadi tulang punggung keluarga sejak ayahnya, Subroto meninggal. Ayahnya meninggal akibat kecelakaan sepeda motor, 2008 silam.
Sehari-hari, Arif bekerja sebagai pencari pasir di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung. Dalam sehari, Arif mendapatkan upah Rp 40 rb hingga Rp 50 ribu.
Selain menjadi kuli pencari pasir, Arif juga memelihara empat ekor kambing. Setiap pagi dan sore, ia sempatkan ke ladang mencari rumput untuk pakan.
Arif menceritakan, adiknya bernama Aldi Prasetyo (16) sudah terkena polio sejak lahir. Sudah berbagai upaya dilakukan untuk menyembuhkan adiknya, namun tidak ada yang berhasil.
Hingga adiknya berusia 10 tahun, orangtuanya pasrah dan tak lagi mencari obat untuk kesembuhan Aldi.
"Dulu sudah dibawa ke rumah sakit dan juga ke pengobatan alternatif, tapi tidak bisa sembuh," kata Arif kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Kini adiknya hanya bisa terkulai lemas di atas kasur. Adiknya tidak bisa berjalan, dan tidak bisa berbicara
Sehari-hari Arif dibantu neneknya, Suminem yang merawat adiknya. Setiap pagi dan sore, Arif bertugas memandikan dan mengganti popok adiknya.
Sementara neneknya bertugas memasak dan menyuapi adiknya.
"Dulu waktu ibu masih masih bisa melihat, ibu yang menyuapi," terangnya.
Sementara itu, ibu kandungnya, Rumiatun (43) sudah lama mengidap kanker otak namun baru diketahui sekitar awal Desember, lalu.