Diprotes Keras, Festival Daging Babi Berubah Nama Jadi Festival Kuliner Imlek
Festival makanan berbahan daging babi bertajuk "Pork Festival 2017" akhirnya dibatalkan menyusul protes dari Forum Umat Islam Semarang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Festival makanan berbahan daging babi bertajuk "Pork Festival 2017" akhirnya dibatalkan menyusul protes dari Forum Umat Islam Semarang.
Firdaus Adinegoro, ketua penyelenggara festival, mengatakan pembatalan diambil dalam pertemuan panitia dengan perwakilan FUIS dalam mediasi di Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/1/2017).
"Inti dari pertemuan itu bahwa festival daging babi dibatalkan," kata Firdaus.
Meski dibatalkan, penyelenggara yang merupakan komunitas kuliner Semarang akan tetap menggelar acara dalam memeriahkan Imlek.
"Kami dan FUIS tadi juga menyepakati kalau nama acaranya diubah menjadi Festival Kuliner Imlek 2017, bukan Pork Festival 2017," jelas Firdaus.
Perubahan nama acara menjadi Festival Kuliner Imlek 2017 yang tetap berbahan dasar daging babi, diakui Firdaus tetap menimbulkan kekhawatiran.
Pasalnya, dengan tajuk festival kuliner maka setiap warga bisa datang ke acara tersebut. Perubahan nama juga bertentangan dengan peraturan jaminan produk halal.
Dalam aturan itu tercantum bahwa harus dijelaskan atau disebutkan kandungan dan bahan produk makanan.
"Sebenarnya kami menyayangkan sikap mereka (FUIS). Kami sebenarnya berusaha menerapkan aturan itu dengan menyebut secara jelas bahan makanan yang digunakan. Jika berubah begini, justru menjadi abu-abu. Nanti misal ada umat Muslim datang, baru tahu kalau itu daging babi sehingga merasa dijebak," papar dia.
Dia mengimbau umat Muslim tak hadir dalam Festival Kuliner Imlek 2017 yang akan digelar di area parkir Mal Sriratu Semarang pada 23-29 Januari 2017.
Festival Kuliner Imlek 2017 yang berlangsung tujuh hari itu akan diikuti 20 stan kuliner. Penyelenggara menargetkan acara ini dihadiri 3.000 pengunjung per hari.
"Jadi setidaknya nanti ada 21.000 pengunjung selama festival berlangsung," tutur Firdaus.
Agar tak dianggap menyesatkan, Firdaus akan menempatkan panitia yang berasal dari komunitas Kuliner Semarang sebagai pemandu.
Sebelum pengunjung menikmati beraneka ragam masakan, akan diberitahu makanan tersebut berbahan dasar daging babi.