Mengenal Lebih Dekat Bandara Blimbingsari
Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mengusung konsep green airport menyita banyak perhatian dari tokoh nasional, arsitek, wisatawan, dan publik.
Editor: Y Gustaman
Banyak produk UMKM Banyuwangi yang berkualitas dan layak dipasarkan melalui bandara. Wisatawan atau masyarakat umum yang berkunjung ke Banyuwangi bisa langsung membeli di bandara. Harga yang ditawarkan pun nantinya tidak jauh berbeda dari harga aslinya.
"Biasanya di bandara citranya mahal, tapi di Bandara Banyuwangi kami buat aturan, harganya tidak boleh berlebihan dari harga aslinya," kata Anas.
Banyuwangi memiliki banyak seniman mumpuni, mulai dari pelukis hingga pematung. Banyak karya mereka telah menasional dam akan dipajang di sana.
Tentang Desain Terminal Bandara Blimbingsari:
1. Bangunan terminal mengadopsi konsep atap rumah Suku Using, rumah khas tradisional Banyuwangi yang termasuk di dalam bangunan tropis.
2. Penghawaan udara alami (cross ventilation). Dinding memiliki banyak bukaan (kisi-kisi), sehingga udara segar dapat mengalir ke dalam bangunan mengeluarkan udara panas baik ke arah horizontal maupun vertikal.
3. Penggunaan kipas angin. Penempatan beberapa kipas angin digunakan untuk membantu mempercepat pendinginan udara.
4. Penghematan energi dengan pendekatan pencahayaan alami.
-Sun roof untuk daylighting.
-Kisi-kisi kayu untuk meredam panas dari sinar matahari yang masuk dan sebagai komponen artistik interior.
-Teritis atap yang panjang sangat efektif untuk mengurangi panas dan melindungi dari hujan.
5. Planting and Greennery
Penaman rumput di atas atap bangunan untuk meredam panas, dan melindungi keawetan plat beton atap dari kerusakan/keretakan akibat iklim dan cuaca.
6. Konservasi Air
Menampung air hujan ke reservior, treatment limbah cair, memanfaatkan reservior untuk menyiram tanaman serta cadangan proteksi kebakaran (hydrant). Sehingga mengurangi penggunaan air tanah.