Prosesi Doa Umbul Mantram Dipimpin Oleh 5 Perwakilan Agama
Dalam rangka mewujudkan keberagaman di lingkungan Sudiroprajan, Solo, pembacaan doa prosesi Umbul Mantram dipimpin oleh 5 perwakilan agama.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Dalam rangka mewujudkan keberagaman di lingkungan Sudiroprajan, Solo, pembacaan doa prosesi Umbul Mantram dipimpin oleh 5 perwakilan agama.
Pembacaan doa dilakukan usai prosesi kirab di Kantor Kelurahan Sudiroprajan.
Doa ini dilakukan oleh perwakilan pemuka agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Konghucu, dan Budha secara bergantian.
Doa yang dilakukan oleh pemuka agama tersebut adalah sebagai perwujudan keberagaman agama di Kelurahan Sudiroprajan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tamso, Camat Jebres mewakili Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko yang berhalangan hadir dan diketahui dari pantauan TribunSolo.com, Kamis (19/1/2017).
"Dengan budaya ini menjadi sarana dan fasilitas mengedepankan budaya gotong royong," katanya.
"Sebab, keberhasilan bangsa Indonesia tidak terlepas dari gotong royong, terbukti, kebhinekaan bukan perbedaan, kita melihat miniatur Indonesia di Sudiroprajan," lanjutnya.
"Kebhinekaan menjadi kekuatan, perekat kebersamaan, menghargai sesama anak bangsa."
Tamso juga menambahkan bahwa dengan budaya ini dapat menjadi sarana dan fasilitas untuk mengedepankan budaya gotong royong.
Usai doa, kegiatan dilanjutkan dengan pementasan ketoprak bertema kebhinekaan, yakni berjudul "Guyub Wayah Esuk," dari Ketoprak Kampung Balekambang.