Anom Budi dan Anaknya Menangis Temukan Sang Istri Tewas Tergantung di Dapur
Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Ni Putu Suari (45) asal Banjar Munduk Anggrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Ni Putu Suari (45) asal Banjar Munduk Anggrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Kamis (19/1/2017).
Diduga, aksi nekat korban ini dipicu penyakit diabetes yang tak kunjung sembuh yang dideritanya sejak setahun belakangan ini.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali (Tribunnews.com Network) di Mapolsek Mendoyo, Jumat (20/1/2017), peristiwa gantung diri ini terjadi di rumah korban sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat itu, anak korban I Gede Anom Budi Parwata (22) terbangun karena mendengar isak tangis seorang dari arah dapur.
Ketika diperiksa, Budi menemukan ayahnya I Ketut Adi Antara sedang menangis histeris.
Budi pun turut menangis karena melihat ibunya tergantung di kusen pintu dapurnya.
Tangisan keduanya ini kemudian didengar ipar korban, I Nyoman Ariatmika yang kemudian dilaporkan ke aparat desa hingga ke Polsek Mendoyo.
Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana, melalui Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Iptu Muh Nurul Yaqin mengatakan, petugas mendapatkan laporan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pihaknya juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dengan tinggi badan 160 cm tersebut,sehingga kuat dugaan korban nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri.
"Ini murni kasus bunuh diri. Pihak keluarga juga menyatakan korban ini menderita sakit diabetes. Jadi kuat dugaan korban nekat bunuh diri karena menderita penyakit diabetes yang tak kunjung sembuh," kata Yaqin.