KMB Bogor Silaturahmi ke Kapolda Banten
KMB Bogor sangat mendukung kerja kepolisian di Banten yang tetap menjaga kondisi tetap kondusif di tengah isu SARA dan berita menyesatkan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor bersilaturahmi dengan Kapolda Banten, Brigjen Pol Drs Listyo Sigit Prabowo di aula Polda Banten, Sabtu (21/1/2017) kemarin.
Pada silaturahmi tersebut, Dewan Pembina KMB (Keluarga Mahasiswa Banten) Bogor, Jaro Ade mengatakan, lebih dari 4000 orang asal Banten yang menimba ilmu di Bogor dan tersebar di berbagai kampus.
Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki mahasiswa Banten cukup berpengaruh baik di dunia akademisi maupun di pemerintahan.
"Saya berharap mahasiswa banten harus jadi kebanggaan untuk masarakat Banten. Alhamdulillah banyak tokoh-tokoh nasional untuk kebaikan Banten bisa dicontoh, Taufiequrrahman Ruki, mantan ketua KPK, Soeryadi Sudirja, mantan gubernur DKI dan Menteri Dalam Negeri, Mayjen TNI TB Hasanudin, politisi TB Tryana syam'um, Mulyadi Jaya Baya, Ketua KADIN Banten dan sangat banyak tokoh-tokoh Banten yang memberikan kontribusi pada bangsa. Artinya, SDM Banten sangat potensial dan siap memajukan Banten lebih maju lagi," ungkap Jaro Ade dalam keterangan yang diterima, Selasa (24/1/2017).
Dalam kunjungan silaturahim, KMB Bogor sangat mendukung kerja kepolisian di Banten yang tetap menjaga kondisi tetap kondusif di tengah isu SARA dan berita menyesatkan.
Toleransi beragama pun tetap terjaga yang terbukti dari bangunan Masjid Agung yang bersebelahan dengan Wihara.
Bahkan Ketua KMB Bogor, Dasir Asmat, ikut mengapresiasi salah satu program Kapolda Banten yang memberangkatkan umroh para marbot (penjaga masjid).
“Itu salah satu bukti bahwa Kapolda Banten merupakan sosok yang sangat toleransi terhadap agama dan begitu hebatnya menjaga kondusifitas dan keutuhan umat beragama di Banten,” ungkap Dasir.
Dukungan tersebut disebutkan mendapat apresiasi langsung Kapolda Banten.
Dia mengatakan, menyampaikan pendapat tidak melulu harus di lapangan, namun, harus dilakukan juga di dalam ruangan berupa silaturahim.
“Saat melihat pertunjukan rampak bedug dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, saya percaya dan yakin bahwa masyarakat Banten sangat mencintai NKRI. Inilah pentingnya kita lakukan silaturahmi antara Polisi dengan masyarakat,” ujar Kapolda Banten.
Kapolda Banten pun menyinggung isu intoleransi, tidak berkebhinekaan, radikalisme bahkan anti-Pancasila yang tengah melanda Indonesia.
“Hal itu lah yang akan membuat perpecahan di antara saudara antarsuku dan antaragama. Isu yang sedang mengguncang NKRI tersebut tidak boleh ada di Banten, karena yang akan rugi adalah kita sendiri sebagai masyarakat Indoneisa,” tegasnya.
Jika berkaca pada negara berkonflik, kata Sigit, perpecahan yang berujung dengan peperangan dan banyaknya korban jiwa, tak lain tak bukan hanya karena perebutan soal sumber daya alam (SDA).
"Saat ini, Indonesia menjadi bidikan negara-negara adi daya dan berkuasa untuk menguasai SDA milik Indonesia. Kita harus tetap bersatu, jangan terpancing dengan isu yang membuat perpecahan dan peperangan antar saudara,” pintanya.
Silaturahmi antara KMB Bogor dengan Polda Banten merupakan bentuk kekompakan antara penegak hukum dan mahasiswa.
Acara sendiri dimeriahkan dengan penampilan rampak bedug khas Banten. Bahkan, acara yang di hadiri perwakilan KMB dari berbagai daerah seperti, Lampung, Bandung, Jogja dan Bogor juga dihadiri seluruh Kapolres se-Banten.
Di akhir acara, Kapolda didampingi Wakapolda dan jajarannya memberikan satu paket peralatan rampak bedug kepada mahasiswa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.