Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangisan Pertama Bayi Tsaqif Setelah Dua Bulan Koma akibat Kecelakaan

Tsaqif kini sudah bisa menangis. Tangisan pertama dari bayi usia 5 bulan setelah dirawat cukup lama ini sangat menggembirakan semua pihak.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tangisan Pertama Bayi Tsaqif Setelah Dua Bulan Koma akibat Kecelakaan
Tribun Jogja/Ikrar Gilang Rabbani
Muhammad Tsaqif Dirga Triskanadifan saat digendong oleh pamannya, Kantun Basuki pada Senin (23/1/2017) di RSUP dr. Sardjito. Tsafiq diperbolehkan pulang usai mengalami pendarahan hebat akibat benturan dengan aspal dari kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tuanya. TRIBUN JOGJA/IKRAR GILANG RABBANI 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Masih ingat Tsaqif, bayi yang mengalami kecelakaan lalu lintas bersama ayah dan ibunya?

Tsaqif kini sudah bisa menangis. Tangisan pertama dari bayi usia 5 bulan setelah dirawat cukup lama ini sangat menggembirakan semua pihak. Ini adalah tangis yang ditunggu-tunggu.

Tsaqif sebagaimana diberitakan sebelumnya mengalami kecelakaan hebat. Ia menderita pendarahan hebat hingga koma. Ada penumpukan cairan di otaknya.

Sulit bagi seorang manusia yang kuat sekali pun untuk bertahan hidup. Namun, Tsaqif yang berusia lima bulan berhasil bertahan hidup.

Di suatu ruangan bangsal anak, Tsaqif tampak tenang tiduran sambil meminum susu dari dot.

Ini merupakan pemandangan yang menggembirakan bagi keluarga, dokker, perawat, dan pegawai rumah sakit.

Tsaqif akhirnya bisa minum susu dari dot dan tak lagi memakai sonde atau pipa lambung untuk dapat mengkonsumsi susu.

Berita Rekomendasi

"Tsaqif sudah membaik, sudah bisa minum dari botol dot susu. Dulu dia hanya bisa pake sonde tapi 3 sampai 4 hari terakhir sudah bisa minum normal, alhamdulillah," ujar Kantun Basuki, paman Tsaqif, Senin (23/1/2017).

Setelah satu bulan menjalani perawatan intensif di RSUP dr Sardjito, bayi bernama lengkap Muhammad Tsaqif Dirga Triskanadifan akhirnya dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang.

Tsaqif diawat karena menjadi korban kecelakaan. Kedua orang tuanya meninggal dan Tsaqif mengalami benturan pada aspal saat jatuh.

"Dulu saat awal kondisinya cukup parah, bertahan satu minggu dengan ventilator. Syukurnya tidak berapa lama bisa sadar lalu dilakukan operasi karena ternyata ada cairan menumpuk di otaknya," kata Kantun.

Tak henti-hentinya, Kantun selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa. Ia juga terus berterima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu dan mendoakan kesembuhan bayi Tsaqif.

"Kalau melihat Tsaqif, mukjizat itu benar-benar ada. Nyata, karena Tsaqif bisa bertahan sampai sekarang. Saya cuma berterima kasih kepada semuanya yang telah peduli pada bayi mungil ini," ungkapnya.

Kantun menuturkan, aliran bantuan kepada Tsaqif terus mengalir. Mulai dari galangan dana untuk biaya perawatan hingga donor susu asi bagi Tsaqif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas