Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teknologi Jalan Layang Pelangi Antapani Jadi Percontohan 1.000 Jembatan

Jembatan itu akan dibangun di atas perlintasan kereta api dari Jakarta sampai Surabaya

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Teknologi Jalan Layang Pelangi Antapani Jadi Percontohan 1.000 Jembatan
KOMPAS IMAGES
Jusuf Kalla 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pemerintah pusat akan membangun 1.000 jembatan di atas perlintasan kereta api sebidang.

Jembatan itu akan dibangun di atas perlintasan kereta api dari Jakarta sampai Surabaya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Jalan Layang Pelangi Antapani menjadi jembatan percontohan untuk proyek pembangunan 1.000 jembatan di atas perlintasan kereta api sebidang.

Pembangunannya akan menggunakan teknologi serupa pada pembangunan jalan layang yang berada di atas persimpangan Jalan Ibrahim Adjie-Jalan Jakarta.

Sebab, JK menilai jika pembangunan jembatan dengan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP), atau teknik membangun jalan layang menggunakan timbunan mortar busa dan dengan strtuktur baja ringan, itu menghemat biaya dan waktu.

“Ini sudah dikaji dan sudah dipraktikan di Kota Bandung," kata JK usai meresmikan Jalan Layang Antapani, Jalan Jakarta, Kota Bandung, Selasa (24/1/2017).

Berita Rekomendasi

JK tertarik dengan teknologi CMP lantaran pembangunan Jalan Layang Pelangi Antapani hanya menghabiskan Rp 35 miliar.

Pembangunannya pun hanya memakan waktu selama enam bulan.

"Biayanya proyeknya 70 persen lebih murah dibanding nilai jembatan dengan teknologi konvesional. Waktunya juga 50 persen lebih cepat, sedangkan kualitas sama,” kata JK.

Dikatakan JK, jalan layang di atas perlintasan kereta api sebidang sangat dibutuhkan untuk memperlancar laju kereta api.

Sebab ia menilai jika laju kereta api saat ini masih lambat dan masih perlu dimaksimalkan lagi.

“Kapasitas kecepatan maksimum kereta api hanya 90 km/jam karena banyak perlitasan sebidang di kota. Jadi kalau jalan kencang tiba-tba ada kendaraan bisa bahaya. Bisa kecepatannya dua kali lipat kalau laju kereta api menghindari perlintasan sebidang. Makanya perlu dibuat sehingga kalau ke Surabaya waktunya cuman lima jam,” kata JK.

JK mengatakan, inovasi dan perkembangan teknologi memang harus diikuti. Apalagi perkembangan teknologi di bidang infrastruktur terus berkembang.

Maka dari itu pemerintah juga harus mengikuti perkembangan teknologi itu.

Ia pun menilai jika teknologi CPM merupakan teknologi yang inovatif dan bisa diterapkan di mana saja.

“Ini yang sebetulnya ini teknologi sudah ada zaman dulu cuman dimodernisasi. Teknologi melingkar atau amco yang biasanya ada di gorong. Cuman yang sekarang bentuknya panjang atasnya atau penampangnya lebih ringan,” kata JK. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas