Misteri Surat Bermaterai Rp 6.000 Mapala UII, Begini Faktanya
Dari penelitian surat tersebut, Pihak UII membantah disebutkan adanya penanggungan pemakaman bila terjadi kematian.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Anggota Tim Investigasi Universitas Islam Indonesia (UII/Unisi) lainnya, Muzayin Nazaruddin menjelaskan, tim juga menginvestigasi perihal surat pernyataan yang ditanda tangani oleh peserta saat mendaftar acara diksar Mapala Unisi.
Dari penelitian surat tersebut, Pihak UII membantah disebutkan adanya penanggungan pemakaman bila terjadi kematian.
"Kita tegaskan itu tidak ada. Tidak benar kalau ada poin soal kematian dan penanggungan pemakaman," ucap Mozayin, dalam jumpa pers pada Selasa (24/1/2017).
Ia juga tegaskan bahwa surat dengan materai Rp 6.000 tersebut dikeluarkan oleh pihak Mapala Unisi, bukan kampus UII.
Dituturkannya, selama ini surat tersebut tidak sampai ke pihak kampus. Surat yang diterima kampus hanyalah surat perizinan pelaksanaan acara.
Sementara itu, Wakil Rektor I UII Ilya Fajar Maharika mengatakan, pihak kampus telah menjaga agar panitia diksar The Great Camping tidak keluar wilayah DIY.
Penahanan bertujuan memudahkan pemeriksaan oleh kepolisian kepada panitia acara.
"Saat ini panitia didampingi oleh pihak kampus. Kita juga menjaga agar mereka tidak keluar Yogyakarta agar memudahkan proses pemeriksaan kepolisian," ujar Ilya.
Namun Ilya tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses penjagaan panitia agar tidak keluar kota tersebut.
Selain itu, pihak kampus UII juga belum menyatakan, jumlah panitia yang sedang diperiksa dan jumlah total mahasiswa yang menjadi panitia.
Pihak kampus UII juga menegaskan bahwa dalam acara The Great Camping tidak ada pihak orang luar atau selain mahasiswa yang ikut dalam acara.
Seluruh peserta dan panitia merupakan anggota Mapala yang dimana ditegaskan Ilya merupakan mahasiswa UII.
"Kami tegaskan, tidak ada orang atau pihak lain yang ikut dalam acara itu. Semuanya anggota Mapala dan anggota Mapala itu juga mahasiswa," ungkapnya.
Sebelumnya pada jumpa pers yang dilaksanakan pada Senin (23/1/2017), disebutkan oleh Wakil Rektor III Abdul Jamil bahwa pelaksanaan diksar MAPALA tidak diawasi langsung di lapangan oleh pihak kampus.
Pengawasan selama ini dilakukan oleh para alumni MAPALA.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.