Cerita tentang Nyawa di atas Meterai Rp 6 Ribu dan Poin-poin Mengerikan Diksar Mapala UII
"Ingat, nyawa kalian itu sudah ada di atas meterai Rp 6.000", tutur Budi menirukan penjelasan anaknya Abyan.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Orangtua Abyan sangat terpukul dengan kondisi anaknya yang kini sedang terbaring di Rumah Sakit Jogja International Hospital, Senin (23/01/2017) lalu.
Budi, orangtua Abyan menuturkan kekecewaannya terhadap panitia acara Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Islam Indonesia (MAPALA UNISI) Yogyakarta yang menjelaskan bahwa adanya pernyataan yang diberikan kepada peserta oleh panitia.
"Ingat, nyawa kalian itu sudah ada di atas meterai Rp 6.000", tutur Budi menirukan penjelasan anaknya Abyan.
"Memang saya menandatangani di situ, surat persetujuan orangtua di atas meterai, ya tapi gak bisa semena-mena gitu mengancam nyawa dia, nyawa anak saya mau dihargai Rp 6.000, itu yang tidak saya terima," ujar Budi.
Pernyataan tersebut didapatkan Budi melalui keterangan anaknya Abyan.
Selain itu juga, peserta diancam agar jangan berbuat macam-macam, maksud tersebut masih belum bisa dimengerti oleh orangtua korban.
"Saya tidak tau juga, apakah itu suatu ancaman atau suatu tekanan, yang dia bilang, kalian jangan macam-macam nyawa kalian ada diatas meterai Rp 6.000, dan orang pun gak ada yang tau kalau saya berbuat macam-macam di sini," ujar Budi kembali menjelaskan pernyataan anaknya yang didapat ketika mengikuti kegiatan MAPALA UNISI sebagai peserta Diksar.
Poin-poin mengerikan Diksar Mapala
1. Syaits Asyam dicambuk ranting
Almarhum Syaits Asyam dipukuli menggunakan rotan, dipaksa mengangkat beban air, serta diinjak kakinya hingga kukunya terlepas.
2. Ada luka di punggung Muhammad Fadhli
Almarhum Muhammad Fadhli meninggal dalam perjalanan ke RSUD Karanganyar. Ia menderita luka di bagian tangan. Sumber lain mengatakan ia juga menderita luka di bagian punggung.
3. Ilham Nur Fadmy menderita luka fisik parah
Almarhum Ilham Nur Fadmy menderita luka fisik parah di bagian tangan, kaki, dan jempol kaki kanan hampir copot. Ia juga terus-menerus berak darah hingga harus mendapatkan transfusi darah.
4. Ilham ditemukan tergeletak di depan kamar dalam kondisi lemas
Ilham Nur Fadmy ditemukan tegeletak di depan kamar kosnya dalam kondisi lemah. Akibatnya ia mengalami luka di bagian dagu. Menurut teman kosnya, Ilham juga menderita sejumlah luka di bagian tangan. Ia mengaku, baru selesai buang air besar tapi kotorannya berupa darah.
Sebelum dibawa ke rumah sakit Bethesda hingga kemudian meninggal pada Senin (23/1) malam, Ilham diketahui sudah berada di kos selama dua hari.
5. Abyan diantar dalam kondisi luka
Korban yang masih dirawat yakni Abyan Razaki juga mengalami kekerasan fisik. Ia diantarkan ke kos oleh seorang panitia diksar dalam kondisi lemah dengan banyak luka di bagian lengan, paha, bekas sabetan di bagian punggung serta jempol kaki bernanah. Abyan juga mengalami trauma akibat kekerasan serta perasaan kehilangan rekan-rekannya. (Tribunjogja.com/Tris Jumali)