Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Libatkan Dua Ahli Internasional saat Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan

Satelit NOAA dan Terra dinilai belum efektif karena suhu 40 derajat celcius, seperti rumah seng dan alat berat terdeteksi sebagai titik panas

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Libatkan Dua Ahli Internasional saat Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan
TribunPekanbaru/Mayonal Putra
GM Fire Managemen APP Sinarmas Sujica W. Lusaka menerangkan cara kerja menerima hasil deteksi hotspot di SR PT IKPP Perawang, Kamis (26/1/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan bubur kertas Asian Pulp and Paper Sinar Mas mengandeng dua ahli yakni  Trek Wildland Service (Kanada) dan Working on Fire (Afrika Selatan) untuk memberikan pelatihan Incident Command System (ICS) atau Sistem Komando Bencana.

Dilibatkan dua lembaga ini sebagai bagian manajemen penanggulangan kebakaran terintegrasi di dalam maupun di luar area Hutan Tanaman Industri dan mitra pemasoknya.

"Jadi Pelatihan yang menitikberatkan pada koordinasi dalam memadamkan kebakaran," kata General Management IFM Sinar Mas Forestry, Sujica W Lusaka dalam keterangan persnya, Jumat (27/1/2017).

Tidak hanya manajemen penanggulangan bencana, sebagai pilar pencegahan, APP Sinar Mas juga mengadakan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

"Ini merupakan gerakan terintegrasi dalam memberdayakan masyarakat di wilayah konsesi pemasok APP untuk mengembangkan mata pencaharian sehari-hari," katanya.

APP Sinar Mas juga melibatkan 2.000 masyarakat sekitar konsesi Hutan Tanaman Industri untuk melakukan patroli pencegahan kebakaran.

Operasikan Satelit

Berita Rekomendasi

Ditambahkan Sujica, APP Sinarmas terus meningkatkan teknologi pendeteksi hotspot di wilayah konsesinya bahkan Maret 2017 mendatang dioperasikan mini satelit, agar hasil deteksi hotspot di wilayah konsesi dan suplayer APP benar-benar akurat.

"Kami masih dalam proses penyelesaian transaksi satelit produksi Amerika Serikat itu dan kehadiran mini satelit tersebut bakal menyempurnakan hasil deteksi satelit sebelumnya, yakni NOAA dan Terra," katanya.

Disebutkan, satelit NOAA dan Terra selama ini dinilai belum efektif karena suhu 40 derajat celcius, seperti rumah seng dan alat berat kadang terdeteksi sebagai titik panas.

"Kami banyak menghabiskan energi untuk mengklarifikasi hasil deteksi satelit itu," katanya.

Pendeteksian terhadap titik api di wilayah konsesi APP Sinarmas dan wilayah supliyer APP kini juga sudah tersentralisasi.

APP Sinarmas membangun ruang khusus yang disebut Situation Room Center yang terletak di kantor pusat Jakarta yang terkoneksi dengan Situation Room (SR) di seluruh wilayah konsensi HTI.

SR tersebut adalah ruang kontrol yang melakukan deteksi dini kebakaran secara real time 24 jam nonstop di wilayah melalui pengolahan data dari citra satelit. Kedepannya akan menggunakan jasa mini satelit dengan hasil yang lebih akurat. (Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas