Jajakan Diri di Terminal, PSK yang Tarif 'Terjangkau' Ini Terjaring Razia
PSK terjaring usaiada laporan warga kepada Direksi PD Terminal, bahwa sedang terjadi aktivitas terselubung di pintu gerbang terminal
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) terjaring dalam operasi penertiban Tim Terpadu Direksi PD Terminal Makassar.
Dirut PD Terminal Makassar Hakim Syahrani mengatakan PSK ini terjaring oleh Tim Terpadu saat gelar operasi pada Sabtu (28/1/2017) subuh dini hari, di Jl Kapasa Raya, tepat di jalur masuk terminal, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Diketahui, Tim Terpadu yang dibentuk Direksi PD Terminal ini adalah gabungan dari Dinas Perhubungan Makassar, TNI AU, Polsek Biringkanaya, Satpol PP Makassar, dan masyarakat setempat.
"Tadi malam saya dari jam 12 kelilingi Terminal, rupanya ada aktivitas terselubung di kawasan Terminal Regional Daya, hasilnya satu orang terjaring," ujar Hakim.
Hakim mengatakan pihaknya bisa menjaring PSK ini, setelah ada laporan warga kepada Direksi PD Terminal, bahwa sedang terjadi aktivitas terselubung di pintu gerbang Terminal.
Alhasil, patroli bersama Tim Terpadu pun membuahkan hasil, satu PSK terjaring.
"Caranya kami tangkap, itu setelah anggota menyamar jadi pria hidung belang. Saat ingin transaksi disitu kami sergap," ujarnya.
Lanjut diungkapkan Mantan Kasatpol PP Makassar ini, agar ada efek jerah bagi oknum lainnya, pihaknya pun langsung mencebloskan pekerja seks ini di Panti Rehabilitasi Matirodeceng, di Suding, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Dalam operasi patroli bareng Tim Terpadu, Dirut PD Parkir Hakim Syahrani hanya jalan seorang diri.
Aktivitas ini seyogyanya di lakukan langsung oleh Dirops PD Terminal Rizal, tapi waktu itu, ia tidak mempelihatkan sikap kepeduliannya atas aksi PD Terminal bersama TNI AU, dan Polsek Biringkanaya.
Namun Hakim mengaku tak mempermasalahkan itu. Pasalnya Hakim mengaku bisa melakukan pekerjaan ini tanpa didampingi pejabat atau jajaran direksi.
"Saya ini orang lapangan, saya lama di Satpol PP Makassar, jadi pengalaman maka tangani yang begini," katanya.
Ada yang seru dan membuat Hakim dan timnya tertawa terbahak - bahak.
Hal tersebut saat berlangsung proses interogasi kepada oknum PSK ini, dimana itu muncul saat PSK ini ditanya soal pendapatannya dan berapa pria yang menidurinya.
"Saya ketawa sekali, waktu dia bilang tarifnya macam-macam, tapi yang paling mahal itu sebesar Rp 150 ribu," kata Hakim sembari tertawa. (sal)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.