Fasilitas Panti Jompo di Yayasan Tunas Bangsa Tak Layak, Kondisi Penghuninya Memprihatinkan
Setelah panti asuhan dan panti jompo, Minggu, rumah fakir miskin panti jompo, lansia dan panti asuhan dan pemeliharaan orang gila didatang.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Satu persatu bangunan penitipan dan pemeliharaan anak yatim, jompo dan orang gila dibawah Yayasan Tunas Bangsa disisir Tim dari Dinas Sosial Provinsi Riau dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau.
Setelah panti asuhan dan panti jompo, Minggu (29/1/2017), rumah fakir miskin panti jompo, lansia dan panti asuhan dan pemeliharaan orang gila didatangi.
Dalam bangunan yang terletak di kilometer 20, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya ini setidaknya terdapat 19 orang penghuni.
Enam orang lanjut usia serta 13 dikategorikan orang gila.
Pantauan Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), sebuah bangunan yang terdiri dari sepuluh kamar yang rata-rata berukuran 3x3 meter tampak diisi dua sampai tiga orang.
Masing-masing kamar memiliki akses pintu keluar dari besi.
Samping kiri bangunan ini terdapat teralis besi.
Di masing-masing kamar terdapat satu toilet yang sama sekali tidak ada sekat apapun.
Untuk kebutuhan minum dan mandi, penghuni disediakan satu ember yang diisi air.
Air yang diberikan juga tidak layak, keruh dan berminyak.
Baca: Balita Ini Tewas Saat Dititipkan di Panti Asuhan
"Ya dengan air ini minumnya dan untuk air cuci dan kakus juga," ujar salah seorang penghuni yang mengaku bernama Andi.
Diajak ngorbol, Andi tampak seperti orang normal saja. Andi sudah sepuluh tahun menghuni panti tersebut.
"Saya dari Bengkalis. Saya sudah 10 tahun disini dan sudah banyak peristiwa yang saya tahu," ujarnya.
Namun saat ditanya apa yang ia ketahui, Andi tampak menghindar dan ketakutan.
Sementara di bangunan lain, satu bangunan diisi enam orang lansia.
Kondisi di dalam bangunan tersebut juga jauh dari kata layak. Satu dipan yang ditinggikan menjadi tempat tidur.
Ketua LPA Riau, Ester Yuliani mengatakan kondisi penghuni panti sangat memprihatinkan.
"Ini (panti) tidak layak. Penghuni diperlakukan tidak wajar. Bahkan makan dan minum mereka pun tidak teratur," papar Esther.
Saat berita ini ditulis, proses evakuasi masih dilakukan. Dua mobil dipersiapkan untuk mengangkut seluruh penghuni.
Mereka selanjutnya akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, Tampan, Pekanbaru.