Siwaji Raja Dapat Telepon di Hari Tertembaknya Pengusaha Airsoft Gun Medan
Kuasa hukum membenarkan Siwaji Raja mendapat telepon dari Rawindra alias Rawi, soal penembakan terhadap Indra Gunawan,pengusaha airsoft gun.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siwaji Raja alias Raja Kalimas, otak pembunuhan terhadap pengusaha airsoft gun Indra Gunawan alias Kuna, dipastikan selalu kooperatif.
Demikian disampaikan Zulheri, kuasa hukum tersangka, saat berbincang dengan Tribun Medan di Masjid Nurul Falah Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Senin (30/1/2017).
"Persoalannya, klien kami ini dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dibuatnya. Penyidik tanya apakah ada menyuruh melakukan, dijawab tidak," beber Zulheri.
Ia mengatakan Siwaji Raja memang mengenal Rawindra alias Rawi, pengatur dan perencana pembunuhan Kuna. Rawi juga yang menunjuk Putra sebagai eksekutor penembakan Kuna tak jauh dari toko airsoft gun miliknya di kawasan Kesawan, Medan Barat.
Namun, Zulheri menegaskan jika perkenalan Rawi dengan Ketua Parisada Narensami dan Parisada Medan itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus penembakan ini.
Baca: Kuasa Hukum Tersangka Otak Pembunuhan Pengusaha Airsoft Gun Meradang, Berikut Alasannya
Baca: Pembunuh Bayaran Disewa Ketua Parisada Hindu Dharma Sumut Rp 2,5 Miliar Untuk Bunuh Kuna
Baca: Lakon Para Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Kota Medan
Baca: Komplotan Pembunuh Pengusaha Airsoft Gun 8 Orang, Semuanya Tertangkap
Baca: Pelaku Cuek Tembak Pengusaha Airsoft Gun di Tengah Keramaian
Baca: Kapolrestabes Medan Tegaskan Siwaji Raja Harus Tetap Berada dalam Tahanan
"Klien kami mengaku, Rawi memang ada menelepon saat kejadian. Waktu itu Rawi bilang ke Pak Raja, 'Ketua, Kuna ditembak orang,'" aku Zulheri menirukan percakapan Rawi di telepon.
Meski sempat menelepon, kata Zulheri, tidak ada bahasan Rawi yang menyatakan dirinya yang menembak Kuna atas dasar perintah Raja.
Selain Rawi, banyak juga rekan Siwaji Raja yang memberi kabar soal penembakan Kuna.
"Hanya karena menelepon memberi kabar, lantas klien kami dituduh terlibat. Kemudian Rawi langsung ditembak mati. Ini aneh juga menurut kami," beber Zulheri.
Ia menjelaskan jika benar Siwaji Raja terlibat, harusnya polisi menunjukkan bukti yang ada. Sampai saat ini tidak ada bukti yang mengarah kepada Raja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.