Warga Cakung Perusak Makam Mbah Lancing Minta Maaf
Peristiwa dugaan perusakan Makam Mbah Lancing, cagar budaya di Desa Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (29/1/17) berakhir damai.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Peristiwa dugaan perusakan Makam Mbah Lancing, cagar budaya di Desa Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu (29/1/17) berakhir damai.
Secara tertulis para peziarah mengakui kekeliruannya telah mengubah tutup makam tanpa izin juru kunci makam dan memohon maaf atas perbuatan dan ucapan yang telah menyinggung warga Mirit.
Kesepakatan yang tertuang di atas selembar surat pernyataan itu ditandatangani Marlan Sapingi (62), mewakili peziarah selaku terlapor dan Jatmiko Aji, mewakili Paguyuban Makam Wonoyudo Mirit di hadapan Muspika Mirit.
Selain meminta maaf, para peziarah juga berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya baik di situs Makam Mbah Lancing atau di tempat yang lain.
Kapolsek Mirit AKP Sapto Wahono menyambut baik kesepakatan tersebut. Ia mengimbau masyarakat Kebumen menahan diri untuk tak berbuat hal merugikan banyak pihak.
Para perusak makam keramat itu di antaranya Marlan Sapingi (52), Ahmad Ghazanfar (24) Azan Nuriksan (30), Ahmad Mirja (22) dan Ridwan Arif (32). Mereka berasal dari Cakung, Jakarta Timur.
Awalnya mereka datang menggunakan mobil ke lokasi Makam Mbah Lancing pada Minggu (29/1/2017). Mereka menemui juru kunci makam, Mbah Simo (65), mengutarakan niat ingin membersihkan makam.
Mbah Simo mempersilakan kelimanya membersihkan makam Mbah Lancing Mirit. Rupanay diam-diam kelima orang tadi memindahkan batu bata dan kain penutup makam.
Mbah Sino lalu menegur kelima orang tersebut. Seorang di antaranya malah marah dan menantang juru kunci makam. "Bahkan mengancam akan membakar makam itu," ujar Sapto.
Warga sekitar yang mendengar keributan antara kelima pria dan juru kunci itu pun mendekat. Mereka emosi tahu kelima peziarah tadi merusak makam yang disakralkan warga sekitar.
Anggota Polsek Mirit yang tiba di lokasi kewalahan menghalau massa yang sudah emosi dan ingin menghajar kelima orang itu.
"Karena jumlah personel kami kurang, kami minta back up Polres Kebumen," kata Sapti saat itu.
Puluhan anggota Polres Kebumen yang tiba di lokasi pun akhirnya bisa menghalau warga, sementara kelima orang ini diamankan ke Polsek Mirit. (Tribun Jateng/Humas Polres Kebumen)