Kapolda Riau: Lili Sengaja Sembunyikan Anak Panti Agar Tak Bercerita Hal Buruk
Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara mengunjungi Lili, pengelola dan pemilik Yayasan Tunas Bangsa di Polresta Pekanbaru, Rabu (1/2/2017).
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat.
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara mengunjungi Lili, pengelola dan pemilik Yayasan Tunas Bangsa di Polresta Pekanbaru, Rabu (1/2/2017).
Ia berbicara banyak dengan tersangka terkait keberadaan panti asuhan, panti jompo, lansia, dan orang gila yang dikelola Yayasan Tunas Bangsa dan belakangan memunculkan kejanggalan.
Di hadapan Kapolda, tersangka membantah berbagai tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepadanya.
"Saya tidak ada menyuruh anak-anak mengemis. Soal anak-anak yang meninggal saya tidak lakukan kekerasan. Anak-anak yang meninggal karena sakit. Kalau memang kondisi panti asuhan tidak ada yang berpengaruh. Buktinya anak-anak sehat-sehat saja," aku Lili kepada Kapolda.
Dalam pembicaraannya, tersangka Lili mengakui sudah tujuh orang anak yang meninggal selama panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa berdiri.
Menurut dia, semua penghuni di dalamnya sudah diupayakan untuk diobati.
Zulkarnain menilai hak tersangka untuk menyampaikan bantahan atas segala tuduhan yang dilemparkan penyidik kepadanya.
Nanti penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan A Polresta Pekanbaru yang membuktikan benar tidaknya semua sangkaan yang dialamatkan kepada Lili.
Tersangka Lili sengaja menyembunyikan anak-anak panti asuhan karena khawatir akan mengungkapkan cerita kelam selama dalam asuhan.
"Ya, tersangka sengaja menyembunyikan anak-anak karena khawatir akan bercerita. Bisa saja soal dalam tanda kutip pemukulan-pemukulan," terang Kapolda.
Soal adanya lubang dan timbunan yang mencurigakan di beberapa titik di panti menurut Zulkarnain masih ditelusuri dan digali petugas.
Sekarang ini polisi masih harus berkoordinasi dengan petugas medis perihal rekam medis anak-anak panti asuhan tersebut meninggal.
"Ya pengakuan tersangka ada tujuh anak yang meninggal dunia. Katanya semuanya diberikan pertolongan ke rumah sakit. Nah, untuk mengetahui bagaimana anak-anak meninggal kita perlu konfirmasi ke medisnya. Apakah karena sakit atau ada bentuk kekerasan," terang dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.