Kader PDI Perjuangan Jateng Siap Lawan Kelompok Pemecah NKRI
Sebanyak 98 ribu kader PDI Perjuangan se-Jawa Tengah siap melawan kelompok pemecah NKRI.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, menyatakan 98 ribu kader se-Jawa Tengah siap melawan kelompok pemecah NKRI.
Hal tersebut ditegaskan Bambang atau akrab disapa Kribo saat apel siaga bertema Setia Megawati Setia NKRI di GOR Wujil Pandanaran, Kabupaten Semarang, Minggu (5/2/2017).
"Apel siaga ini serentak digelar di 35 kota atau kabupaten se-Jawa Tengah pada pukul 10.00 WIB," ujar Kribo.
Menurut dia, penyelenggaraan apel siaga itu menindaklanjuti perintah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Dikatakan Kribo, ada indikasi momentum pencalonan gubernur DKI Jakarta ditunggangi kelompok kontra pemerintah yang erupaya menggulingkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dalam kondisi politik saat ini, Kribo mengimbau para kader siaga. Ada isu yang mengaitkan PDI Perjuangan berpaham komunis. Ia menegaskan, paham PDI Perjuangan adalah Demokrasi Pancasila.
"Kalau di Jawa Tengah, belum ada isu seperti itu. Jangan sampai. Jawa Tengah ini sebagai barometer PDI Perjuangan dalam menjaga NKRI," Kribo menegaskan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha, berujar ada 2700 kader partai menghadiri apel siaga di GOR Wujil Pandanaran.
Para kader berasal dari pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) , Pengurus Anak Cabang (PAC), Ranting dan organisasi sayap partai.
Ribuan pengurus yang hadir serempak mengenakan ikat merah putih di kepala. Hal itu sebagai tanda kesiapan mereka melawan para penentang kesatuan NKRI.
"Inti apel, kami setia kepada NKRI dan itu menjadi harga mati bagi PDI Perjuangan," kata Ngesti.
Terkait isu komunis, Ngesti menegaskan PDI Perjuangan antikomunis. Ia menyatakan partai berlambang banteng moncong putih itu berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945.
"Di Kabupaten Semarang, hubungan antarpartai masih baik, kondusif. Musuh kami adalah para pemecah NKRI," Ngesti menegaskan.