Sang Paman Syok di Tahanan, Keponakan Kesayangan Tewas Tertembak
Dede Nuryanto sangat terpukul, gara-gara sembarangan simpan senapa angin, keponakan kembarnya tewas tertembus peluru di jantung dan paru-paru.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,BREBES - Seorang bocah Desa Kubangputat, Kecamatan Tanjung, Brebes tewas usai peluru senapan angin yang menembus jantung dan paru-parunya.
Mohammad Ega Ardiansyah (5) tertembak senapan angin yang akan digunakan pamannya, Dede Nuryanto (23) untuk berburu, oleh saudara kembarnya.
Polres Brebes sudah resmi menetapkan Dede sebagai tersangka karena dianggap lalai sehingga menimbulkan seseorang meninggal dunia.
"Kami amankan paman korban beserta barang bukti senapan dan baju yang dipakai korban," kata Wakil Kapolres Brebes, Kompol Mashudi, kemarin (5/2/2017).
Hasil autopsi Biddokes Polda Jateng di RSUD Brebes menyatakan korban meninggal dunia karena tertembak peluru senapan angin kaliber 45 milimeter.
"Peluru tembus ke jantung hingga paru- paru korban. Paman korban diduga lalai," imbuh Mashudi.
Tersangka dijerat Pasal 359 KUHP karena dinilai lalai yang akibatkan seseorang meninggal dunia dan diancam hukuman penjara lima tahun.
Ahmad Torikin dari LBH Perisai Kebenaran Brebes membenarkan kliennya sudah ditetapkan tersangka karena dinilai lalai.
"Tersangka mengaku lalai. Saya akan terus mendampinginya dalam setiap proses hukum yang ditempuh," kata Ahmad di Polres Brebes, Senin (6/2/2017).
Ada perbedaan kronologis yang disampaikan pihak keluarga dengan kuasa hukum. Menurut keterangan Ahmad, saat kejadian paman dan dua keponakan kembarnya tengah main bersama.
"Berdasarkan tanya jawab saya dengan tersangka, mereka tengah bermain tembak-tembakan menggunakan senapan angin itu. Mereka sekadar bermain," kata Ahmad.
Tersangka menarik pelatuk senapan yang ternyata ada pelurunya. Korban yang terkena dadanya itu langsung terkapar di lantai.
"Saat tersangka mencoba senapan itu pertama kali tidak ada pelurunya dan sudah diperiksa. Tapi, ternyata saat bermain dengan senapan itu, masih ada pelurunya," ia menambahkan.
Kondisi tersangka saat ini masih sok lantaran sangat menyayangi keponakan yang jadi korban itu. "Tersangka sangat sok. Hingga kini, ia masih terdiam dan tidak bisa ditemui," ucap Ahmad.
Sedangkan pernyataan dari ayah korban, Wahudin (40) menyatakan bahwa saat itu si kembar tengah bermain sambil menonton televisi di ruang keluarga.
Mereka bermain senapan yang tergelatak di ruangan tersebut. Sehingga terjadi kejadian tersebut.
"Saya tidak tahu senapannya diletakan di mana. Si kembar (Ega dan adiknya) lagi nonton tivi, tiba- tiba ada suara letusan senapan," kata Wahudin.
Menurutnya, kedua bocah kembar itu bermain senapan tanpa diketahui keluarganya baik paman dan kedua orangtuanya.